Tokoh Masyarakat Sumbawa Harapkan Proyek Jalan Lenangguar – Lunyuk Selesai Tepat Waktu
Mataram (NTBSatu) – Tokoh masyarakat Sumbawa, Nurdin Ranggabarani menyoroti, pentingnya penyelesaian proyek pembangunan ruas jalan provinsi Lenangguar – Lunyuk.
Ia menyampaikan itu saat melintas di kawasan titik longsor yang sedang dalam proses pengerjaan oleh PT Amar Jaya Pratama Group, dengan anggaran mencapai Rp19 miliar lebih.
Dalam keterangannya, Nurdin menyampaikan harapan besar agar proyek yang bersumber dari APBD Provinsi NTB 2025 itu mampu selesai sesuai jadwal dan memberikan manfaat jangka panjang bagi masyarakat sekitar.
“Semoga proyek yang dianggarkan melalui APBD Provinsi NTB 2025 ini dapat terselesaikan tepat waktu, dengan kualitas hasil yang baik. Sehingga, dapat dirasakan manfaatnya dalam waktu cukup panjang oleh masyarakat,” ungkap Nurdin, Senin, 3 November 2025.
Selain menekankan soal ketepatan waktu, Nurdin juga menilai jalan Lenangguar – Lunyuk memiliki peran penting sebagai urat nadi ekonomi wilayah selatan.
Ia berharap, masyarakat segera menikmati kondisi jalan yang lebih baik sehingga kegiatan distribusi barang dan jasa dapat berjalan lancar.
“Kami berharap supaya masyarakat pengguna jalan dan akses ekonomi yang cukup stategis ini dapat dilalui dengan nyaman. Dan urat nadi ekonomi wilayah selatan ini dapat berfungsi dalam distribusi barang dan jasa, untuk menggerakkan roda perekonomian masyarakat,” tambahnya.
Akses Vital Ekonomi Selatan Sumbawa Butuh Percepatan Pengerjaan Jalan
Sebagai informasi, pemerintah melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) menyiapkan anggaran sebesar Rp19 miliar pada tahun 2025 untuk penanganan ruas jalan Lenangguar – Lunyuk.
Dana tersebut untuk perbaikan dua titik longsor yang sudah mendesak. Saat ini, prosesnya masih dalam tahap lelang dan target pengerjaannya mulai akhir September mendatang.
Kepala Balai Jalan Provinsi Kabupaten Sumbawa, Mustafa menjelaskan, penanganan longsor ini merupakan bagian dari upaya bertahap memperbaiki jalur vital Lenangguar – Lunyuk yang kerap terdampak bencana.
“Secara teknis, kebutuhan anggaran penanganan longsor di jalur ini cukup besar, estimasi kurang lebih mencapai sekitar Rp70an miliar. Karena ada beberapa titik yang kondisinya parah,” jelasnya kepada wartawan, Selasa, 26 Agustus 2025.
Titik longsor terparah terdapat di lima titik longsor ruas Palempat Lenangguar, berada di KM 69 hingga KM 75. Serta, di KM 32 hingga KM 35 Palempat Lenangguar.
Pemerintah Kabupaten Sumbawa akan melakukan perbaikan secara bertahap setiap tahun. Pada program tahun 2026, titik-titik kritis terdekat lainnya juga akan mendapat prioritas penanganan.
“Secara kewenangan, kami hanya melakukan penanganan teknis. Namun, karena ruas jalan ini berada di wilayah Kabupaten Sumbawa, maka koordinasi dengan pemerintah daerah tetap sangat penting,” tambahnya. (*)



