Kota Mataram Tembus Tiga Besar Daerah Investasi Terbanyak di NTB
Mataram (NTBSatu) – Kota Mataram kembali membuktikan diri sebagai pusat ekonomi modern di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB). Hingga triwulan III tahun 2025, realisasi investasi di ibu kota provinsi ini menembus Rp1,6 triliun.
Tanpa mengandalkan investasi tambang dan pariwisata, Mataram justru masuk tiga besar daerah dengan investasi terbesar di NTB. Berada di bawah Kabupaten Sumbawa Barat Rp36,3 triliun dan Kabupaten Lombok Tengah Rp5,5 triliun.
Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Mataram, H. Amiruddin mengatakan, capaian ini jadi bukti Mataram tetap kompetitif tanpa bergantung banyak pada kekuatan sumber daya alam.
“Investasi pergudangan di Bertais dan Babakan, misalnya, menyumbang angka cukup besar terhadap total investasi kota,” ujarnya, Sabtu, 1 November 2025.
Berdasarkan data DPMPTSP, sektor transportasi, pergudangan, dan komunikasi menjadi penggerak utama dengan nilai Rp684,53 miliar atau 39,12 persen dari total realisasi investasi. Sektor ini memperlihatkan potensi besar Mataram sebagai pusat logistik dan layanan digital.
Menyusul sektor konstruksi dengan Rp148,79 miliar atau 8,50 persen, serta perdagangan dan reparasi senilai Rp121,41 miliar atau 6,94 persen yang menunjukkan denyut kuat aktivitas retail dan ekonomi masyarakat.
Ketiga sektor ini menunjukkan napas ekonomi Mataram yang berpijak pada aktivitas jasa, logistik, dan perdagangan. “Mataram memang tidak punya tambang, tapi kami punya dinamika pasar, pusat logistik, dan daya beli yang tumbuh cepat,” lanjut Amiruddin.
Ia menyebut, keberhasilan ini juga hasil dari iklim investasi yang kian ramah. Pemerintah Kota Mataram mendorong penerapan sistem perizinan digital, agar investor tak perlu repot dalam proses birokrasi.
Pada sisi lainnya, realisasi investasi juga berdampak pada lapangan kerja. DPMPTSP mencatat 1.246 warga terserap dalam berbagai aktivitas penanaman modal hingga triwulan III tahun ini.
“Banyak proyek dan kegiatan penanaman modal di Kota Mataram ini semakin membuka peluang bagi masyarakat lokal, memperkuat ekonomi kota, dan mendorong pertumbuhan sektor-sektor produktif lainnya,” tambah Amir. (*)



