Dinas Kesehatan Lombok Timur Minta Warga Waspada Virus Influenza A
Lombok Timur (NTBSatu) – Dinas Kesehatan Lombok Timur mengingatkan, masyarakat agar tetap waspada terhadap virus Influenza A yang mulai terdeteksi di sejumlah wilayah.
Meski tidak berbahaya seperti Covid-19, virus ini tetap berpotensi menular dengan cepat apabila masyarakat abaikan.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan Lombok Timur, Lalu Aries Fahrozi menegaskan, masyarakat tidak perlu panik, namun harus menjaga kewaspadaan.
Ia menjelaskan, penyebaran virus tersebut berkaitan erat dengan perubahan cuaca ekstrem yang memicu turunnya daya tahan tubuh dan meningkatkan risiko terserang penyakit seperti demam, batuk, serta flu.
“Masyarakat harus tetap berhati-hati terhadap kasus Influenza A yang mulai muncul di sejumlah daerah, walaupun tidak separah Covid,” ucapnya, Kamis, 30 Oktober 2025.
Ia menambahkan, pihaknya telah mengambil langkah antisipasi melalui edukasi kesehatan dan imbauan penggunaan masker di fasilitas pelayanan kesehatan (faskes).
Langkah ini bertujuan agar potensi penularan dapat ditekan sedini mungkin, terutama di tengah cuaca yang tidak menentu.
“Kami sudah minta masyarakat untuk tetap mengenakan masker ketika berobat ke faskes sebagai bentuk pencegahan,” jelasnya.
Meski hingga kini belum ada laporan kasus Influenza A di Lombok Timur, ia memastikan seluruh faskes siap memberikan pelayanan medis. Aries juga menekankan, virus ini bersifat self-limiting disease atau bisa sembuh sendiri apabila imunitas tubuh kuat.
“Virus ini akan hilang sendiri kalau daya tahan tubuh kita baik. Jadi yang terpenting menjaga pola hidup sehat dan tidak panik,” tegasnya.
Ia memaparkan, gejala umum yang penderita Influenza A alami antara lain hidung berair, sakit kepala, nyeri otot dan sendi, demam tinggi, mudah lelah, menggigil, dan hilang nafsu makan.
Aries mengingatkan, agar masyarakat segera memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan terdekat bila mengalami tanda-tanda tersebut. Ia mendorong warga untuk memanfaatkan program Cek Kesehatan Gratis (CKG) sebagai langkah deteksi dini. (*)



