Sumbawa

Pimpinan Ponpes di Sumbawa Nilai Tayangan Xpose Trans7 Rugikan Citra Pesantren

Sumbawa Besar (NTBSatu) – Pimpinan Pondok Pesantren (Ponpes) Modern Al Kahfi Sumbawa, Muhammad Ingam, S.Pd., Gr., M.M. Inov., mengkritik tayangan Xpose Trans7 yang belakangan viral dan dinilai merusak citra pesantren.

Menurutnya, media seharusnya menjadi sarana edukatif dan pemersatu bangsa. Bukan malah menyebarkan konten yang dapat menimbulkan stigma negatif terhadap lembaga pendidikan Islam.

“Media itu seharusnya netral, mencerdaskan, dan tidak menyudutkan. Tayangan yang memperburuk citra pesantren bisa menyesatkan persepsi publik,” ujarnya kepada NTBSatu, Rabu, 22 Oktober 2025.

Ia menilai, konten semacam itu berpotensi memperlemah kepercayaan masyarakat terhadap pesantren. Padahal pesantren selama ini telah berkontribusi besar dalam mendidik generasi bangsa secara moral dan intelektual.

“Pesantren bukan tempat yang layak untuk dijadikan objek sensasi. Kami mendidik anak-anak bangsa dengan nilai, akhlak, dan ilmu. Jangan dirusak hanya demi rating,” ujarnya.

Muhammad Ingam juga mengajak masyarakat untuk lebih bijak dan kritis dalam menyikapi tayangan televisi, maupun informasi yang tersebar di media sosial.

“Jangan mudah percaya pada konten yang hanya mengejar viralitas tanpa mempertimbangkan dampaknya terhadap kehormatan institusi pendidikan,” katanya.

Ia mengingatkan, menjaga persatuan dan ketertiban informasi adalah tanggung jawab bersama, termasuk oleh pihak media. Ia berharap, ke depan tidak ada lagi tayangan yang melecehkan nilai-nilai pesantren.

“Kita semua bertanggung jawab menjaga keharmonisan dan rasa saling percaya antar sesama anak bangsa. Jangan rusak itu hanya karena kepentingan hiburan sesaat,” tambahnya.

Sementara itu, melalui akun X resminya, Trans7 secara resmi telah menyampaikan permohonan maaf kepada keluarga besar Pondok Pesantren Lirboyo, setelah tayangan program Xpose Uncensored menuai reaksi publik, pada 14 Oktober 2025.

Pihak Trans7 mengakui, adanya kekeliruan dan kurangnya ketelitian dalam proses penayangan yang berimbas pada ketidaknyamanan pihak pesantren serta masyarakat luas.

Pihak Trans7 juga menyampaikan, tim redaksi telah menjalankan pemeriksaan internal serta evaluasi secara menyeluruh terhadap tayangan tersebut. (*)

Berita Terkait

Back to top button