Pemerintahan

Cerita Hashim Ditelepon Prabowo Malam-malam Mau Disogok Rp16,5 Triliun

Jakarta (NTBSatu) – Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto disebut pernah mendapat tawaran suap senilai US$1 miliar atau sekitar Rp16,5 triliun.

Hal itu diungkapkan oleh adiknya, Hashim Djojohadikusumo dalam acara Indonesia Berdoa – HUT ke-1 Forum Masyarakat Indonesia Emas (FORMAS) di Jakarta, Sabtu, 18 Oktober 2025.

Hashim menceritakan kembali peristiwa itu terjadi beberapa bulan lalu. Ia mengaku, mendapat kabar langsung dari Prabowo melalui sambungan telepon pada malam hari.

“Saya ditelepon Pak Prabowo malam minggu, beberapa bulan lalu. Saya lagi di tempat tidur, jam 10 malam. ‘Sim, kamu lagi ngapain?’ katanya. Saya jawab, ‘lagi di rumah, baca buku’. Lalu beliau bilang, ‘saya mau cerita saja, saya baru mau disogok orang’,” tutur Hashim seperti dikutip dari video YouTube Official iNews, Minggu 19 Oktober 2025.

“Saya tanya, ‘berapa dia tawarkan?’ Beliau jawab, ‘Rp1 miliar’. Saya kira rupiah, tapi ternyata 1 miliar dolar,” ujarnya, mendapat riuh tepuk tangan peserta acara.

Menurut Hashim, Prabowo menolak tawaran tersebut. Ia menyebut, ada pihak-pihak nekat yang berani mencoba menyuap kepala negara.

“Saya buka saja. Orang-orang nekat, presiden kita mau disogok 1 miliar dolar. Saya tanya, ‘terus kamu bilang apa?’ Beliau jawab dalam bahasa Inggris, tapi saya tidak boleh sebut,” ungkapnya.

Hashim menilai, upaya suap itu merupakan bagian dari tantangan besar yang pemerintahan Prabowo hadapi. Ia meyakini, Tuhan melindungi kakaknya agar tetap teguh dan tidak tergoda oleh uang.

“Tuhan melindungi Pak Prabowo. Kalau pemimpin berbuat baik, pasti ada saja ‘setan-setan’ yang mengganggu,” kata Hashim.

Upaya Pemerintah Berantasi Mafia

Lebih lanjut, Hashim yang juga menjabat sebagai Utusan Khusus Presiden Bidang Iklim dan Energi menyinggung soal upaya pemerintah memberantas praktik mafia dan penjahat ekonomi di berbagai sektor.

“Ini ancaman yang kita hadapi. Ada 3,7 hektare dirampas dari penjahat-penjahat. Tambang-tambang ilegal sedang dikuasai kembali, mafia migas mulai dibongkar, tapi penjahat-penjahat masih ada, bahkan berani mau sogok presiden,” ujarnya.

Dalam kesempatan yang sama, Hashim juga menyinggung berbagai ujian yang Indonesia hadapai pada tahun pertama kepemimpinan Prabowo.

Ia menyebut banyak negara lain tengah mengalami kekacauan politik, sementara Indonesia masih mampu bertahan dalam persatuan.

“Saya baru dari Prancis, negaranya berantakan, sudah punya lima menteri dalam dua tahun. Banyak negara lain juga kacau,” kata Hashim.

“Indonesia bersatu dengan segala kelemahan. Kita boleh beda pendapat, tapi lawan jangan dianggap musuh. Lawan adalah teman yang berbeda pandangan. Yang penting damai, demi anak-cucu kita,” tutupnya. (*)

Alan Ananami

Jurnalis NTBSatu

Berita Terkait

Back to top button