INTERNASIONAL

Deretan Aksi Demonstrasi Besar di Berbagai Negara, Asia hingga Eropa

Jakarta (NTBSatu) – Sejumlah negara di dunia sejak Agustus hingga September 2025 ini, dilanda aksi demonstrasi besar-besaran. Mulai dari Asia, Eropa, hingga Australia diguncang unjuk rasa masyarakatnya kepada pemerintah masing-masing.

Di Indonesia, aksi unjuk rasa terjadi pada akhir Agustus hingga awal September 2025. Setidaknya 10 orang meninggal dunia di berbagai kota selama protes yang diwarnai kekerasan aparat dan kerusuhan.

Selain Indonesia, berikut daftar negara yang juga terjadi aksi demonstrasi besar baru-baru ini:

Nepal

Anak-anak muda generasi Z di Nepal berunjuk rasa pada 8 September 2025, memprotes pemerintah yang korup. Demonstrasi tersebut meletus besar-besaran hingga berujung kerisuhan karena berbagai permasalahan pemerintah yang mengendap begitu lama.

Protes berawal dari maraknya keluarga pejabat yang memamerkan gaya hidup mewah di media sosial, di tengah sulitnya ekonomi dan rendahnya kesejahteraan masyarakat.

Selain itu, warga juga sudah sangat muak dengan berbagai kasus korupsi yang menggerogoti pemerintahan eks Perdana Menteri, Khadga Prasad Sharma Oli.

Keputusan pemerintah melarang sejumlah media sosial mulai 4 September 2025 juga semakin menyulut amarah warga. Warga berang karena ruang digital yang selama ini untuk menyuarakan kritik dan aspirasi, menjadi target kebijakan tak masuk akal.

Setidaknya 72 orang meninggal dunia dalam demo yang disertai pembakaran dan penjarahan ini. Buntut demo berdarah ini, Oli dan sejumlah menterinya mundur dari jabatan.

Nepal kini dipimpin oleh PM sementara Sushila Karki, eks ketua Mahkamah Agung pilihan generasi Z.

Australia

Ribuan warga di Australia juga baru-baru ini melakukan aksi demonstrasi besar. Demonstrasi itu terjadi secara sporadis, terutama di kota-kota besar seperti Melbourne, Sydney, Brisbane, Adelaide, dan Perth.

IKLAN

Inisiator unjuk rasa di berbagai wilayah Negeri Kanguru ini sejumlah kelompok aktivis yang menyuarakan tuntutan berbeda-beda. Kelompok-kelompok tersebut di antaranya Free Palestine Coalition, Rally Against Racism, Save Australia, hingga Australia Unites against Government Corruption.

Secara umum, tuntutan dalam demo Australia antara lain menentang korupsi di pemerintahan, protes biaya hidup tinggi, protes anti-migrasi, dan protes anti-rasisme.

Tuntutan lain massa aksi adalah soal bela Palestina hingga penghormatan terhadap tokoh konservatif Amerika Serikat sekaligus loyalis Presiden AS Donald Trump, Charlie Kirk, yang tewas kena tembak saat menjadi pembicara di Utah Valley University (UVU), Rabu, 10 September 2025.

Di beberapa titik, demo berujung panas hingga aparat menyemprotkan merica ke wajah pedemo.

Timor Leste

Demo juga terjadi di negara tetangga Indonesia, Timor Leste. Mahasiswa di Dili memprotes rencana pemerintah membeli mobil baru untuk anggota parlemen di tengah sulitnya perekonomian negara itu.

Lebih dari 1.000 orang berunjuk rasa di dekat Parlemen Nasional guna menyetop rencana pembelian mobil untuk masing-masing 65 anggota parlemen, yang pemerintah setujui tahun lalu dalam anggaran 2025.

Demonstrasi yang awalnya berjalan damai itu berujung ricuh, setelah polisi menembakkan gas air mata karena beberapa demonstran melempar batu ke arah parlemen dan merusak sejumlah mobil. Sedikitnya empat orang terluka dalam aksi tersebut.

Imbas protes ini, beberapa partai politik mengindikasikan akan menarik dukungan terhadap rencana pembelian mobil, mengutip ABC Net, Kamis, 18 September 2025.

1 2Laman berikutnya

Alan Ananami

Jurnalis NTBSatu

Berita Terkait

Back to top button