Kota MataramLingkungan

Debit Air Menyusut, Sejumlah Wilayah di Mataram Rawan Kekeringan

Mataram (NTBSatu) – Debit air di sejumlah wilayah Kota Mataram mulai menyusut seiring masuknya musim kemarau, badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) pun menetapkan empat kecamatan masuk zona rawan kekeringan.

Plt. Kepala Pelaksana BPBD Kota Mataram, Ahmad Muzaki, menyebutkan faktor utama penyebab krisis air bersih adalah siklus peralihan musim dan kondisi topografi. Dua hal ini membuat pasokan air di beberapa kawasan tidak stabil.

Wilayah yang paling rentan kekeringan di Kota Mataram adalah Kecamatan Sandubaya, Sekarbela, Selaparang, dan Ampenan. Khusus di kawasan pesisir Ampenan yang berada di hilir, debit air kian minim. Sementara permukiman padat seperti Dasan Agung dan Bintaro rawan kekurangan karena kebutuhan air yang sangat tinggi.

“Potensi bencana pada musim kemarau ini adalah keterbatasan air bersih. Karena itu, distribusi akan dilakukan berdasarkan data kebutuhan di tiap lingkungan dan kelurahan,” jelas Muzaki, Minggu, 7 September 2025.

BPBD telah menyiapkan skema distribusi air bersih, namun tidak semua wilayah bisa terlayani. Untuk memperkuat pasokan, BPBD bekerja sama dengan PT Air Minum Giri Menang serta penyedia air bersih lainnya.

IKLAN

Sementara itu, untuk lahan pertanian, pihaknya berkoordinasi dengan Dinas Pertanian Kota Mataram telah membangun sejumlah sumur bor.

“Ini solusi jangka panjang agar petani tetap bisa mengairi sawah dan ladangnya meski musim kemarau berlangsung,” pungkas Muzaki. (*)

Berita Terkait

Back to top button