Sumbawa Besar (NTBSatu) – Bupati Sumbawa, Ir. H. Syarafuddin Jarot, M.P., menyalurkan bantuan enam unit mesin panen padi atau combine harvester kepada sejumlah kelompok tani di Kabupaten Sumbawa.
Penyaluran bantuan berlangsung di Dusun Bangkong, Desa Karang Dima, bersama Sekretaris Daerah Kabupaten Sumbawa.
Dalam kesempatan itu, Bupati Jarot menekankan, penyaluran mesin panen modern ini menjadi langkah nyata pemerintah daerah. Tujuannya meningkatkan produktivitas pertanian, sekaligus memperkuat kemandirian pangan di Sumbawa.
Jarot menyakini, kehadiran combine harvester mampu mempermudah petani mengelola lahan, mempercepat masa panen. Serta, mengurangi biaya operasional saat proses panen manual.
“Bantuan ini harus benar-benar digunakan oleh petani murni untuk kepentingan kelompok. Harus dirawat dan dipelihara dengan baik, agar bisa dimanfaatkan dalam jangka panjang. Jangan sampai combine ini berpindah tangan ataupun dijual, karena ini adalah bantuan pemerintah,” tegasnya, Kamis, 4 September 2025.
Enam kelompok tani yang memperoleh combine harvester meliputi UPJA Kalibata dari Desa Bunga Eja Kecamatan Empang, UPJA Sayap Mas dari Desa Lab. Bontong Kecamatan Tarano.
Kemudian, UPJA Usar Jaya dari Desa Plampang Kecamatan Plampang, UPJA Lenang Rea I dari Desa Gapit Kecamatan Empang. Lalu, UPJA Uma Angkuk dari Desa Lopok Kecamatan Lopok, serta UPJA Pandawa Tani dari Desa Suka Maju Kecamatan Lunyuk.
Selain itu, Jarot menambahkan, dukungan pemerintah tidak hanya berhenti pada penyaluran alat pertanian. Melainkan akan berlanjut melalui program lain yang berfokus pada peningkatan kapasitas petani.
Ia berharap para penerima bantuan mampu memanfaatkan fasilitas ini sebaik mungkin, sehingga hasil pertanian semakin meningkat dan berdampak pada kesejahteraan masyarakat.
Pemerintah Kabupaten Sumbawa terus berkomitmen memperkuat sektor pertanian melalui penyediaan sarana modern, pendampingan kelompok tani, dan penguatan rantai produksi pangan.
Dengan kombinasi tersebut, harapannya petani Sumbawa semakin termotivasi mengembangkan usaha pertanian, serta menjadikan sektor ini sebagai pilar utama ketahanan pangan daerah. (*)
