Politik

Akun X Palsu Gunakan Nama Ahmad Sahroni, NasDem Ingatkan Publik Jangan Terprovokasi

Mataram (NTBSatu) – Munculnya akun media sosial X dengan nama “Sahroni Berdikari” menimbulkan perhatian luas. Akun tersebut mengklaim diri sebagai Bendahara Umum Partai NasDem sekaligus Anggota Fraksi NasDem DPR RI, Ahmad Sahroni.

Publik sempat bingung karena akun itu mengunggah berbagai cuitan yang terkesan provokatif.

Ketua Fraksi Partai NasDem DPR RI, Viktor Bungtilu Laiskodat langsung memberi klarifikasi. Ia menegaskan, akun X tersebut palsu dan sama sekali tidak berhubungan dengan Ahmad Sahroni yang merupakan kader resmi partai.

“Fraksi Partai NasDem DPR RI menegaskan bahwa akun X bernama ‘Sahroni Berdikari’ adalah akun palsu yang tidak memiliki keterkaitan apapun dengan Ahmad Sahroni,” ungkap Viktor dalam keterangan tertulis di laman resmi NasDem pada Senin, 1 September 2025.

Viktor menjelaskan, setiap opini, informasi, atau pernyataan dari akun itu tidak dapat dipertanggungjawabkan.

IKLAN

Ia mengimbau, masyarakat lebih waspada serta tidak langsung mempercayai isi unggahan akun tersebut. Menurutnya, isi cuitan akun dengan nama pengguna @SahroniNasdem justru memuat konten yang bersifat menyesatkan, provokatif, dan berpotensi menciptakan keresahan publik.

Ia menambahkan, penyalahgunaan identitas Ahmad Sahroni jelas merugikan, sebab bisa menimbulkan persepsi negatif terhadap kader partai maupun institusi NasDem.

Oleh karena itu, Fraksi NasDem menilai perlu ada penegakan hukum agar pelaku penyebaran akun palsu dapat diproses sesuai aturan.

“Fraksi Partai NasDem mendukung langkah penegakan hukumuntuk menindak penyalahgunaan identitas dan penyebaran informasi palsu di ruang digital,” tegas Viktor.

Ia kembali mengingatkan publik untuk tidak gampang terprovokasi oleh narasi dari akun palsu tersebut. “Fraksi Partai NasDem mengimbau masyarakat untuk berhati-hati dan tidak mudah terprovokasi oleh informasi menyesatkan dari akun palsu,” ujarnya.

IKLAN

NasDem berharap klarifikasi ini bisa memberi pemahaman yang jelas kepada masyarakat. Dengan begitu, publik dapat lebih cermat dalam memfilter informasi di media sosial serta tidak mudah terpancing oleh isu yang tidak jelas sumbernya.

Langkah preventif ini penting agar ruang digital tetap sehat dan bebas dari penyebaran hoaks maupun fitnah. (*)

Berita Terkait

Back to top button