ADVERTORIALPendidikan

Gili Sehat, Langkah Mahasiswa Unram Bangun Generasi Tangguh di Gili Indah

Mataram (NTBSatu) – Desa Gili Indah dikenal sebagai salah satu destinasi wisata unggulan di Kabupaten Lombok Utara. Bukan hanya tentang hamparan pasir putih dan laut birunya, melainkan juga tentang langkah nyata membangun masa depan generasi mudanya.

Berangkat dari itu, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) Universitas Mataram (Unram) menghadirkan program kerja unggulan bertajuk Gili Sehat pada 31 Juli 2025 lalu.

Program ini sebagai wadah edukasi kesehatan yang memadukan tiga isu penting sekaligus. Yakni kesehatan reproduksi, pencegahan perkawinan usia anak, dan kebersihan lingkungan.

Ketiganya merupakan aspek yang saling berkaitan erat dalam membentuk generasi muda yang sehat secara fisik, cerdas dalam berpikir, dan siap menghadapi tantangan masa depan.

Kegiatan ini berlangsung di MTs Nurul Yaqin, Desa Gili Indah, dengan peserta dari kelas 7 hingga 9. Acara mulai pada pukul 10.00 Wita hingga pukul 12.00 Wita.

IKLAN

Meski hanya berlangsung dua jam, rangkaian kegiatan dikemas padat, interaktif, dan menyenangkan. Acara dibuka dengan sambutan dari perwakilan KKN PMD Universitas Mataram dan pihak sekolah.

Materi Sosialisasi

Setelah itu, kegiatan langsung memasuki sesi penyampaian materi. Penyajian dilakukan bergiliran oleh Pemateri dan anggota tim KKN, dengan setiap pembicara membawakan tema berbeda namun tetap saling berkaitan.

Materi pertama membahas kesehatan reproduksi remaja. Di sini, para siswa diajak mengenal perubahan fisik yang mereka alami selama masa pubertas, seperti pertumbuhan tinggi badan, perubahan suara, dan perkembangan organ reproduksi.

Penjelasan diberikan dengan bahasa sederhana dan disertai ilustrasi yang mudah dipahami. Para pemateri menekankan pentingnya menjaga kebersihan organ reproduksi, memahami batasan pergaulan, dan menghargai diri sendiri maupun orang lain.

Tak hanya itu, mereka juga mengingatkan bahaya perilaku seksual berisiko yang dapat berdampak pada kesehatan fisik dan mental. Sesi ini menjadi momen penting karena sebagian besar siswa mengaku belum pernah mendapatkan penjelasan yang terbuka dan terarah tentang hal ini.

IKLAN
Program KKN PMD Unram Desa Gili Indah Sehat 2025
Mahasiswa KKN PMD Unram saat melaksanakan program kerja unggulan bertajuk Gili Sehat. Foto: Dok KKN PMD Unram Desa Gili Indah 2025

Materi kedua menyoroti isu yang masih menjadi perhatian di beberapa daerah, termasuk Lombok Utara yaitu perkawinan anak. Pemateri menjelaskan, menikah di usia terlalu muda dapat berdampak pada banyak aspek. Mulai dari terhentinya pendidikan, risiko kesehatan ibu dan anak, hingga tantangan ekonomi keluarga di masa depan.

Para siswa diajak memahami bahwa masa remaja adalah waktu untuk belajar, mengembangkan potensi diri, dan meraih cita-cita, bukan untuk memikul tanggung jawab rumah tangga yang berat. Beberapa siswa mengajukan pertanyaan tentang bagaimana cara menolak ajakan menikah dini dan bagaimana menghadapi tekanan sosial dari keluarga atau lingkungan.

Materi ketiga mengangkat topik kebersihan lingkungan. Pemateri memulai dengan pertanyaan sederhana: “Siapa yang suka melihat sampah berserakan di pantai?” Pertanyaan itu langsung disambut gelengan kepala dari para siswa.

Dari sini, diskusi berkembang menuju pentingnya menjaga kebersihan lingkungan sebagai langkah pencegahan penyakit. Para siswa diingatkan bahwa lingkungan bersih bukan hanya tanggung jawab petugas kebersihan atau pemerintah, tetapi juga setiap individu.

Sampah plastik yang dibuang sembarangan bisa merusak ekosistem laut dan membahayakan makhluk hidup, termasuk manusia. Pesan ini terasa relevan di Gili Indah yang kehidupannya sangat bergantung pada pariwisata berbasis alam.

Setelah semua materi disampaikan, acara dilanjutkan dengan sesi tanya jawab. Siswa diberikan kesempatan untuk bertanya secara langsung, bahkan beberapa di antaranya menuliskan pertanyaan di kertas untuk menjaga kenyamanan.

Pertanyaan yang muncul beragam, mulai dari perubahan fisik saat pubertas, cara menjaga kesehatan saat reproduksi, strategi menolak ajakan menikah dini, hingga ide kreatif mengurangi sampah plastik di lingkungan sekolah. Mahasiswa KKN PMD menjawab setiap pertanyaan dengan detail.

Pendekatan ini membuat siswa merasa dihargai dan terlibat aktif, bukan sekadar menjadi pendengar pasif.

Beri Dampak Positif

Kegiatan Gili Sehat ini membawa dampak positif yang dirasakan langsung oleh siswa maupun pihak sekolah. Para guru mengapresiasi cara penyampaian materi yang kreatif, komunikatif, dan mudah dipahami.

Sementara itu, para siswa mengaku mendapatkan banyak wawasan baru yang sebelumnya jarang mereka dapatkan. Terutama mengenai kesehatan reproduksi dan bahaya perkawinan anak.

Bagi mahasiswa KKN PMD, kegiatan ini bukan hanya bentuk pengabdian kepada masyarakat. Tetapi juga pengalaman berharga dalam berinteraksi dan menyampaikan pengetahuan secara efektif.

Mereka berharap program seperti ini bisa terus berlanjut dengan melibatkan lebih banyak pihak seperti tenaga medis, tokoh masyarakat, dan pemerintah desa.

Melalui kegiatan ini, KKN PMD Universitas Mataram di Desa Gili Indah berhasil menunjukkan bahwa edukasi kesehatan tidak harus secara kaku dan formal.

Dengan kemasan yang menarik, interaktif, dan relevan dengan kehidupan sehari-hari, pesan-pesan penting dapat tersampaikan dengan baik dan membekas di benak peserta.

Generasi muda Gili Indah kini memiliki modal pengetahuan untuk menjaga kesehatan diri, menunda perkawinan hingga siap, dan berkontribusi menjaga kebersihan lingkungan. Ketiga hal ini adalah fondasi kuat untuk membangun masa depan desa yang lebih sehat, cerdas, dan tangguh.

Kegiatan Gili Sehat menjadi bukti nyata bahwa sinergi antara dunia akademik dan masyarakat, mampu menghadirkan perubahan positif yang nyata. Dari ruang kelas sederhana di MTs Nurul Yaqin, harapan baru untuk masa depan Gili Indah pun tumbuh harapan akan generasi yang mampu merawat diri, lingkungan, dan cita-citanya. (*)

Berita Terkait

Back to top button