HEADLINE NEWSHukrim

Profil Om Andi: Buruh Pikul Ayam yang Menjelma Jadi Sukses, Tersandung Kejahatan Seksual Anak

Dihubungi terpisah, salah seorang mitra kerja Haji Mudlah Lombok Barat yang tak mau disebutkan namnya menyampaikan, perusahaan Baling-baling Bambu yang dimiliki Haji Mudlah merupakah salah satu penyuplai ayam terbesar di Lombok. Tak hanya di Lombok, dia juga punya anak usaha yang serupa di Sumbawa dan Bima.

“Dia juga punya kandang ayam petelur, serta punya bisnis kuda di Sumbawa,” ucapnya.

Dari bisnisnya ini, nilai transaksinya per hari mencapai ratusan juta. “Itu nilai transaksinya, kalau untuk atau rugi itu kita tidak tahu,” ujarnya.

Merintis Usaha dari Nol

Perusahaan Baling-baling Bambu milik Haji Mudlah tidak langsung serta merta menjadi perusahaan besar seperti saat ini.

Cerita mantan rekan bisnisnya, Dorajatun, bahwa perusahaan dan usaha tersebut dibangun dengan peluh keringat dan Haji Mudlah memulainya dari nol.

IKLAN

Haji Mudlah membangun perusahaan yang bergerak pada bidang pembibitan dan pakan ini berawal dari buruh pikul ayam. Hingga akhirnya menjadi salah satu perushaan lokal yang berdiri di NTB yang mensuplai bibit pakan ke beberapa ratusan peternak di NTB.

“Dia bersama istrinya memulai semua ini dari nol. Mereka awal-awalnya menjadi buruh pikul ayam,” kata Djatun.

Ia juga pernah menjadi penjual daging ayam di lapak-lapak di salah satu pasar yang ada di Mataram. Dari situ ia merintis dan memulainya. Hingga akhirnya membuka usaha penjualan daging ayam sekaligus sebagai distributor ayam di NTB.

“Tak hanya di Lombok, bahkan sampai ke Pulau Sumbawa,” ujarnya.

Setelah usahanya berkembang, Haji Mudlah mulai melakukan pembinaan kepada para peternak ayam. Bahkan, ia juga membantu peternak dalam pengembangan teknologi ternak peternakan unggas di NTB.

IKLAN

“Jadi setiap ada pengembangan teknologi terkait perunggasan beliau adalah orang pertama memberikan sosialisasi tentang kesehatan unggas, tentang tata niaga unggas dan lain-lain,” jelasnya.

Saking tertariknya dalam bidang ternak ayam ini, Haji Mudlah pernah membentuk koperasi ternak di Sumbawa. Saat itu jumlah peternaknya sekitar 50 orang, dengan jumlah ternak rata-rata 2.500 per kandang.

“Jadi saya melihat beliau sangat berkontribusi dalam mengembangkan ternak unggas terutama sekali spesifiknya di ayam pedaging di NTB,” tuturnya.

Dikenal Dermawan

Sama seperti cerita tetangga dan orang-orang sebelumnya bahwa Haji Mudlah ini dikenal sosok yang dermawan dan baik hati. Selama menjadi pebisnis yang sukses pada bidang ternak ayam ini, ia membuka lapangan kerja bagi ribuan orang. Baik dari peternak, anak kandang, penjual ayam, penjual daging ayam bahkan sampai hal terkecil sekalipun.

“Luar biasa beliau banyak memperkerjakan orang. Beliau sangat dermawan,” bebernya.

Laman sebelumnya 1 2 3Laman berikutnya

Muhammad Yamin

Jurnalis NTBSatu

Berita Terkait

Back to top button