Mataram (NTBSatu) – Kabar duka datang dari dunia musik Indonesia. Ibunda dari Bimbim Slank, Bunda Iffet Veceha Sidharta, meninggal dunia pada Sabtu malam, 26 April 2025.
Sosok Bunda Iffet bukan hanya ibu kandung bagi Bimbim, tetapi juga manajer yang setia mendampingi perjalanan panjang band legendaris Slank.
Dalam perjalanan bermusik, Bimbim mempersembahkan sebuah lagu berjudul #1 (Satu) sebagai bentuk penghargaan dan cinta untuk Bunda Iffet.
Lagu ini menjadi simbol penghormatan Slank terhadap peran seorang ibu yang begitu besar dalam kehidupan anak-anaknya.
Bimbim menciptakan lirik #1 (Satu) dengan penuh rasa syukur dan kasih sayang. Ia menggambarkan sosok ibunya sebagai penyelamat, sumber kekuatan, dan motivator utama dalam hidupnya.
Bahkan ketika Bimbim terjerumus dalam dunia gelap narkoba di pertengahan tahun 90-an, Bunda Iffet tetap setia mendampingi tanpa pernah menghakimi.
Saat itu, Bimbim bersama Kaka dan Ivanka sempat mengalami ketergantungan berat pada narkoba. Namun, berkat kesabaran dan pendekatan penuh cinta dari Bunda Iffet, ketiga personel Slank akhirnya mau berusaha berhenti.
Tanpa kemarahan atau paksaan, Bunda Iffet memilih merangkul dan menyemangati mereka untuk kembali pulih.
Lewat lirik yang menyentuh hati, Slank menegaskan bahwa seorang ibu adalah manusia nomor satu di dunia. Lagu ini mengajak semua pendengarnya untuk selalu mencintai dan menghormati sosok ibu.
Dalam keterangan di situs resmi Slank, Bimbim menegaskan bahwa angka “1” dalam lagu tersebut melambangkan keagungan Tuhan sekaligus kemuliaan ibu.
Slank memang dikenal sering meninggalkan makna tersembunyi dalam setiap karya mereka. Namun dalam lagu #1 (Satu), Bimbim secara khusus mencurahkan perasaannya terhadap ibunya.
Bagi Bimbim, Bunda Iffet bukan hanya sumber cinta, tetapi juga sosok yang mampu menyelamatkan dan mengendalikan dirinya saat berada dalam titik terendah.
Berikut potongan lirik lagu #1 (Satu) yang penuh makna:
Apa jadinya aku andai kamu gak ada
Tanpa kamu aku bukan apa-apa
Dan aku sangat butuh
Dan aku ingin selalu kau sentuh
Karena kamu
Yang bisa menyelamatkanku
Cuma kamu
Yang mampu mengendalikan aku
Kamu… Aku…
Kamu… Aku…
Kamu… Aku…
Satu
Lagu ini kini menjadi salah satu karya abadi Slank yang tak hanya merepresentasikan cinta anak kepada ibu, tetapi juga kekuatan seorang wanita yang mampu mengubah dan menyelamatkan hidup anak-anaknya.
Kepergian Bunda Iffet meninggalkan duka mendalam, namun kenangan tentang ketulusan, kesabaran, dan cintanya akan terus hidup dalam karya-karya Slank, terutama lewat lagu #1 (Satu). (*)