Mataram (NTBSatu) – Kepala Kanwil Kemenag Provinsi NTB, H. Zamroni Aziz memantau langsung proses rukyatul hilal penetapan 1 Syawal 1446 H di Taman Loang Baloq, Kota Mataram, Sabtu, 29 Maret 2025 sore.
Adapun tim pemantau terdiri dari Tim Rukyatul Hilal Kanwil Kemenag Provinsi NTB, BMKG Kota Mataram, UIN Mataram, dan LDI NTB. Hasil pantauan akan dilaporkan ke Kementerian Agama RI untuk menjadi bahan sidang isbat.
Kepala Kanwil Kemenag Provinsi NTB, Zamroni Aziz mengungkapkan, bahwa hisab awal bulan Syawal 1446 H oleh Tim Hisab Rukyat Kanwil Kemenag NTB dengan lokasi pelaksaan di Taman Loang Baloq Kota Mataram yakni Lintang: -8º 36′ 10” LS dan Bujur: 116º 04′ 30” BT dengan tinggi tempat: 3 mdpl.
Kemudian, dari hasil pelaksaan rukyatul hilal kesimpulannya bahwa ijtima’/konjungsi pada pukul 18.58 Wita, tinggi hilal berada pada posisi -1º 36′ 52,7” dan elongasi 1º 02′ 31,67.
“Artinya hilal masih di bawah ufuq. Berdasarkan data perhitungan astronomis tersebut tinggi hilal masih berada di bawah ufuq atau tingginya minus. Sehingga tidak mungkin terlihat, meskipun menggunakan alat bantu optik (teleskop),” jelas Zamroni.
Jika hilal tidak terlihat pada 29 Maret 2025, maka bulan Ramadhan akan digenapkan menjadi 30 hari (istikmal).
“Oleh karena kemungkinan besar pemerintah akan menetapkan hari raya Idulfitri 1446 H jatuh pada hari Senin, tanggal 31 Maret 2025,” ungkap Kabid Bimas Islam Kanwil Kemenag NTB, H. Azharudin.
Dengan demikian, terdapat kemungkinan besar bahwa Idulfitri 1446 H akan dirayakan secara serentak pada Senin, 31 Maret 2025. Namun, penetapan resmi tetap menunggu hasil sidang isbat oleh pemerintah.
“Mari kita tunggu hasil sidang isbat secara nasional oleh Kementerian Agama Republik Indonesia, malam ini,” tambahnya. (*)