DPRD Pesimis PON 2028 Diselenggarakan di NTB, Hamdan Kasim: KONI Harus Realistis
Minta KONI Realistis
Atas dasar itu, Ketua Pengurus Provinsi Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) ini meminta KONI NTB tidak memaksakan penyelenggaraan PON.
Menurutnya, anggaran untuk penyelenggaraan event olahraga empat tahunan itu lebih baik untuk kebutuhan dasar. Misalnya, pendidikan, kesehatan, dan pertanian.
Bukan berarti olahraga ini tidak penting penting. Namun, kata Hamdan, lebih penting nasib ratusan ribu pemuda dan ibu-ibu di NTB yang butuh lapangan pekerjaan untuk bertahan hidup.
Karenanya, ia meminta KONI NTB mempertimbangkan pelaksanaan PON. Mengingat, betapa besarnya APBD yang akan tersedot dari penyelenggaraan PON ini.
“Itu lebih penting daripada menyelenggarakan PON di sini yang menelan dana triliunan itu. Kalau ini dipaksakan maka akan mengganggu kebutuhan dasar kita,” ungkapnya.
Di sisi lain, ujar Hamdan, kepala daerah terpilih juga belum tentu setuju terkait sharing anggaran untuk penyelenggaraan PON.
Sebab, masing-masing kepala daerah sedang berlomba-lomba untuk menyesuaikan dan merealisasikan visi-misi sesuai janji politiknya.
“Saya yakin, pasti ratusan miliar yang masing-masing daerah akan kucurkan yang kena venue. Pasti menyedot anggaran daerah, sementara kita lagi butuhnya duit. Dengan masuk gubenur, wali kota baru kita lagi butuh duit untuk menjalankan program masing-masing,” jelasnya.
“Selanjutnya, kalau keuangan kita sudah stabil baru kita adakan PON. Jangan sekarang,” pungkasnya menambahkan. (*)



