Mataram (NTBSatu) – Hujan deras dengan intensitas tinggi dalam beberapa hari terakhir, menyebabkan banjir di SMPN 21 Mataram. Banjir terjadi akibat luapan dua sungai yang berada di sisi kanan dan kiri sekolah, serta buruknya serapan air dan sistem drainase.
Kepala SMPN 21 Mataram, Hj. Rohana Helmi, S.Pd., menjelaskan, di bagian utara sekolah terdapat sungai dengan tanggul yang rendah. Sehingga, air mudah meluap dan menggenangi lingkungan sekolah saat curah hujan tinggi.
Sementara itu, di sebelah selatan, terdapat sungai kecil yang mengalir langsung ke Batu Ringgit, Sekarbela. Debit air yang meningkat tajam dari arah hulu, membuat aliran sungai ini tidak mampu menampung air dengan baik. Akhirnya, air meluap ke area sekolah.
Akibat banjir ini, sebanyak enam rombongan belajar (rombel) dengan total 140 siswa terdampak. Pihak sekolah pun memutuskan untuk meliburkan sementara siswa dan mengalihkan pembelajaran ke sistem daring.
“Kami mengutamakan keselamatan siswa. Sehingga, untuk sementara pembelajaran dilakukan dari rumah hingga situasi memungkinkan,” ujar Rohana kepada NTBSatu, Selasa, 11 Februari 2025.
Meski demikian, ia menyebut kondisi banjir tahun ini lebih baik dibandingkan tahun lalu. Sebab, banjir sebelumnya hingga setinggi pinggang orang dewasa. Sementara, saat ini hanya mencapai mata kaki.
“Guru-guru juga tadi bergotong royong membersihkan sekolah, agar proses pembelajaran dapat kembali normal secepatnya,” ujarnya.
Sementara itu, Dinas Pendidikan Kota Mataram telah turun langsung ke lokasi meninjau kondisi sekolah dan menentukan langkah tindak lanjut guna mencegah kejadian serupa di masa mendatang. (*)