Mataram (NTBSatu) – Cuaca buruk, hujan lebat dan angin kencang yang melanda Kota Mataram awal pekan ini berpotensi menimbulkan berbagai bencana.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Mataram telah memetakan tiga titik krusial yang rawan terdampak pohon tumbang, angin puting beliung, dan banjir rob.
Plt Kepala Pelaksana BPBD Kota Mataram, Irwan Rahadi mengungkapkan, titik-titik tersebut meliputi Jalan Pejanggik dan Jalur Lingkar Selatan yang berisiko mengalami pohon tumbang dan angin puting beliung. Kemudian, wilayah pesisir dengan potensi terkena banjir rob.
“BPBD telah menerjunkan tim untuk melakukan pemantauan di lokasi-lokasi tersebut, guna mengantisipasi dampak lebih lanjut,” ujarnya kepada NTBSatu, Senin, 10 Februari 2025.
Dampak Cuaca Buruk dan Tindakan BPBD
Sebelumnya, hujan deras dan angin kencang yang terjadi sejak awal Februari menyebabkan beberapa kerusakan. Termasuk rumah warga di Kecamatan Sandubaya pada Minggu, 2 Februari 2025 pukul 14.00 Wita.
Menurut Irwan, angin kencang sering terjadi secara tiba-tiba ketika kondisi atmosfer tidak stabil, terutama saat peralihan musim.
Kecepatan angin yang tinggi dalam durasi singkat dapat menyebabkan kerusakan serius, khususnya pada bangunan dengan struktur yang kurang kuat.
“Kerugian materil akibat kejadian kemarin, meliputi satu rumah yang atapnya tersapu angin puting beliung. Namun, BPBD telah turun ke lokasi untuk memberikan bantuan, dan saat ini rumah tersebut sudah diperbaiki,” ujarnya.
Sebagai langkah antisipasi, BPBD Kota Mataram terus melakukan pemantauan dan memperbarui prakiraan cuaca.
Selain itu, pihaknya telah menyiagakan Tim Mataram Siaga yang terdiri dari berbagai instansi. Di antaranya, BPBD, Dinas PUPR, DLH, Perkim, hingga Satpol PP.
Pihaknya mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi bencana, akibat cuaca ekstrem. Serta, menghindari perjalanan saat kondisi cuaca memburuk.
“Sebisa mungkin, masyarakat diminta menahan diri untuk tidak bepergian saat cuaca buruk. Namun, jika harus keluar, pastikan membawa perlengkapan seperti jas hujan dan menghindari berteduh di bawah pohon,” tutup Irwan. (*)
