Mataram (NTBSatu) – Aksi nyeleneh kembali terjadi di Jalan Terong Tawah, Mataram, yang kondisinya rusak parah. Jalan yang sudah lama rusak tanpa perbaikan ini menjadi sorotan publik.
Genangan air yang kerap muncul akibat hujan deras tidak hanya mengganggu mobilitas. Tapi juga memunculkan ide kreatif warga untuk memanfaatkan situasi.
Setiap kali hujan mengguyur kawasan tersebut, air selalu tergenang di sekitar ruas jalan menyerupai “kolam dadakan.”
Sehingga tak sedikit warga memanfaatkan momen tersebut dengan membuat aksi nyeleneh. Misal, menjaring ikan di genangan air tersebut. Seakan memberi sindiran kepada pemerintah daerah (pemda) terkait rusaknya jalan yang sudah bertahun-tahun itu.
Dalam sebuah video unggahan akun @insidenntb pada Minggu, 26 Januari 2025, seorang warga sambil bercanda berkata, “Kita bawa jaring di Jalan Terong Tawah, guys. Lihat, kita dapat banyak ikan,”.
Unggahan video tersebut viral di media sosial, memicu berbagai tanggapan dari masyarakat yang mendesak pemerintah segera memperbaiki jalan.
Kolom komentar ramai dengan kritik dan keluhan terhadap lambatnya tindakan pemerintah.
Janji Perbaikan yang Masih Ditunggu
Jalan Terong Tawah sebenarnya masuk dalam prioritas perbaikan oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Lombok Barat dengan anggaran Rp3 miliar untuk perbaikan sepanjang satu kilometer. Namun, hingga kini, belum ada tanda-tanda pengerjaan.
Kerusakan jalan di kawasan ini semakin memburuk, terutama selama musim hujan.
Air hujan yang menggenang dengan cepat mengikis lapisan aspal, membuat lubang jalan semakin dalam.
Warga menilai kondisi ini tidak hanya membahayakan pengendara tetapi juga mencerminkan buruknya perhatian pemerintah terhadap infrastruktur dasar.
Jalan Terong Tawah, yang selama ini dikenal sebagai jalur vital bagi masyarakat sekitar, kini lebih mirip lintasan rintangan. Warga berharap pemerintah segera menepati janji mereka untuk memperbaiki jalan sebelum situasi bertambah parah.
Aksi menjaring ikan di “kolam dadakan” ini mungkin tampak menghibur, namun di baliknya tersimpan keresahan masyarakat yang sudah terlalu lama menanti perbaikan. (*)