Mataram (NTB Satu) – Sampai saat ini, kelapa masih menjadi salah satu komoditi terbesar di NTB. Namun, sayangnya komoditi kelapa makin tergusur akibat eksploitasi lahan yang makin ganas akibat pembangunan.
Kepala Bidang Perkebunan Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi NTB, H. Ahmad Rifai mengatakan, pihaknya telah menyiapkan berbagai strategi untuk meremajakan pohon kelapa dengan bergerak bersama kelompok masyarakat petani kelapa.
Mulai dari pembibitan, penanaman, hingga perawatan agar produktivitas pohon kelapa meningkat.
“Kelapa merupakan komoditas unggulan NTB. Namun, yang menjadi permasalahan utama komoditas kelapa adalah gerakan peremajaan tidak sebanding dengan tingkat penebangan pohon kelapa untuk pembangunan,” ujar Rifai, Rabu, 16 November 2022.
Lebih lanjut, Rifai menerangkan bahwa komoditi kelapa memiliki potensi besar untuk terus dikembangkan apabila memperhatikan jumlah rekapitulasi produksi, area panen, dan produktivitas. Sejak tahun 2016, produksi kelapa tetap konstan.
“Angka produksi sempat cukup tinggi, bahkan mencapai jumlah 48. 828 ton dengan luas area panen mencapai 45,95 hektare,” terang Rifai.
Sejak tahun 2016 hingga 2020, Rifai memberitahu bahwa produksi kelapa mengalami fluktuasi. Oleh karena itu, Rifai berharap agar seluruh elemen masyarakat dapat ikut terlibat dalam pemberdayaan produksi kelapa.
“Semoga keadaan kelapa di NTB dapat menjadi lebih baik,” tandas Rifai. (GSR)