
Mataram (NTBSatu) – Desa Pakuan, Kecamatan Narmada, Kabupaten Lombok Barat memiliki sumber daya alam, meliputi berbagai hasil perkebunan dan tanaman pangan. Mayoritas pekerjaan sebagian masyarakatnya adalah bertani dan berkebun.
Berangkat dari itu, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) Universitas Mataram (Unram), melaksanakan kegiatan sosialisasi pengendalian hama pada tanaman Perkebunan. Kemudian, pembuatan pupuk cair dan pengolahan biji kakao menjadi bubuk coklat dengan tema “Inovasi Pertanian Berkelanjutan”.
Tingkatkan Produktivitas dan Kualitas Hasil Pertanian
Ketua Kelompok KKN PMD Unram Desa Pakuan, Muhammad Abdul Reza mengatakan, kegiatan yang berlangsung pada Rabu, 15 Januari 2025 ini untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas hasil pertanian di Desa Pakuan.
“Ini merupakan program kerja yang bertujuan mengedukasi kelompok tani di Desa Pakuan, dalam meningkatkan produktivitas tanaman perkebunan,” katanya.
Menurut Reza, menurunnya produktivitas hasil perkebunan pada musim penghujan dan cara pengolahan biji kakao menjadi coklat bubuk diharapkan bisa mewujudkan ekonomi berkelanjutan Desa Pakuan.
Dalam sosialisasi tersebut turut hadir Dosen Fakultas Pertanian Unram yakni Prof. Bambang Supeno, Ir. H. M. Saifuddin Zuhri, Ir. Asri Hidayati, M.Si, Ir. Hery Haryanto, M.Si. Mereka membidangi pengendalian hama pada tanaman.
Turut hadir pula Dosen Fakultas Teknologi Pangan dan Agroindustri Unram, Ir. Nazaruddin yang membidangi pengolahan pangan sebagai narasumber.
“Termasuk Dosen Pembimbing Kelompok KKN PMD Pakuan I, Dr. Ir. F.X. Edy Fernandez MP. Kemudian Dosen Pembimbing Kelompok KKN PMD Pakuan II, Dr. Ir. H. Satrijo Saloko MP,” bebernya.
Setelah menyampaikan sejumlah materi, kegiatan berlanjut dengan demonstrasi cara pembuatan pupuk cair organik menggunakan bahan-bahan sederhana seperti EM4, Molasses dan air beras, dan limbah organik seperti sisa kulit pisang, kulit buah kakao dedaunan.

Teknik ini dirancang, untuk mempermudah masyarakat membuat pupuk cair masyarakat secara mandiri. Setelah itu, peserta diajak untuk mempraktikkan cara mengolah limbah hingga menjadi pupuk organik cair yang siap digunakan.
Alasannya mengadakan program kerja ini, karena mahasiswa melihat kondisi limbah organik yang disebabkan produktivitas tanaman perkebunan pada musim ini yang relatif menurun.
Juga sebagai bagian serta pemberian edukasi pada Kelompok Wanita Tani, dalam pengolahan biji kakao menjadi bubuk coklat.
“Harapannya, bisa mewujudkan ekonomi berkelanjutan masyarakat Desa Pakuan,” ujar Reza.
Sejalan dengan SDGs
Dalam sosialisasi tersebut sejalan dan relevan dengan beberapa poin Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) sebagai berikut:
SDGs 6 – Air Bersih dan Sanitasi (Clean Water and Sanitation). Melalui program ini, dapat mengurangi pencemaran lingkungan oleh limbah organik, dengan mengedukasi masyarakat dalam mengolah limbah organik menjadi pupuk organik cair.
SDGs 8 – Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi (Decent Work and Economic Growth). Melalui program ini, dapat membuka peluang usaha dengan pemanfaatan hasil perkebunan bagi Kelompok Wanita Tani. Sehingga, harapannya dapat mewujudkan ekonomi berkelanjutan dengan mengolah hasil perkebunan, seperti pisang dan buah kakao dengan membuat produk olahan yang bernilai jual tinggi.
SDGs 15 – Kehidupan di Darat (Life on Land). Melalui pembuatan pupuk cair organik, harapannya dapat memberikan solusi komprehensif terhadap pemanfaatan limbah organik yang sebelumnya telah mencemari lingkungan.
Kegiatan sosialisasi ini mendapat respon positif dari para kelompok tani Desa Pakuan. Hal itu terlihat dari antusias masyarakat yang mengikuti kegiatan sosialisasi tersebut.
Reza berharap, sosialisasi menjadi bekal masyarakat mengetahui pemanfaatan limbah organik sebagai pupuk cair organik. Sebab, bisa digunakan pada tanaman perkebunan maupun pada tanaman halaman rumah.
“Dan juga dapat memberikan peluang ekonomi berkelanjutan bagi kelompok wanita tani dalam mengolah biji kakao menjadi bubuk coklat,” tandasnya. (*)