Mahasiswa KKN Unram Gencarkan Literasi dan Edukasi Pengelolaan Sampah di Desa Teratak

Lombok Tengah (NTBSatu) – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Mataram (Unram) 2025 Desa Teratak, Kecamatan Batukliang Utara, Lombok Tengah, telah melaksanakan tiga program utama di bidang pendidikan dan lingkungan.
Ketiga program tersebut meliputi gerakan literasi di SD setempat, sosialisasi pengelolaan limbah plastik dengan metode pirolisis. Serta, pemanfaatan sampah organik melalui teknologi biopori.
Meningkatkan Literasi Sejak Dini
Kegiatan literasi digelar di seluruh SD di Desa Teratak dengan menggandeng Perpustakaan Nasional (Perpusnas). Melalui program ini, siswa-siswa diperkenalkan dengan berbagai bahan bacaan yang menarik dan sesuai usia.
Kepala SDN Ketangga menyambut baik kegiatan tersebut, karena menilai mampu mendorong kebiasaan membaca di kalangan anak-anak.
“Anak-anak terlihat antusias setiap kali kegiatan literasi berlangsung. Ini menjadi langkah positif untuk menumbuhkan budaya membaca sejak dini. Sehingga, nantinya tidak ada lagi anak yang belum bisa membaca dan tidak tertarik untuk membaca,” ujarnya.

Menurut pakar pendidikan, literasi bukan hanya sekadar kemampuan membaca. Melainkan juga fondasi bagi perkembangan daya pikir kritis, keterampilan berbahasa, dan kreativitas.
Literasi yang kuat di usia sekolah dasar, akan menjadi modal penting bagi anak-anak dalam menghadapi tantangan akademik di masa depan.
Pirolisis, Solusi Limbah Plastik
Selain bidang pendidikan, mahasiswa KKN Unram Desa Teratak 2025 juga mengedukasi warga mengenai pengelolaan sampah plastik non organik.
Sampah plastik seperti PET (polyethylene terephthalate), PP (polypropylene). Kemudian, HDPE (high-density polyethylene), dan LDPE (low-density polyethylene) dikenal sulit terurai di alam dan dapat menimbulkan pencemaran lingkungan, serta membahayakan kesehatan.
Untuk menjawab persoalan tersebut, mahasiswa memperkenalkan metode pirolisis, yakni proses pemanasan plastik pada suhu tinggi tanpa kehadiran oksigen.
Proses ini memecah rantai polimer plastik menjadi bahan bakar cair yang bisa menjadi pengganti minyak tanah. Sejumlah penelitian menunjukkan, pirolisis mampu menghasilkan minyak pirolisis yang kualitasnya mendekati bahan bakar minyak konvensional.
Selain itu, metode ini lebih ramah lingkungan karena mengurangi praktik pembakaran terbuka yang melepaskan zat berbahaya ke udara.
“Teknologi ini tidak hanya menawarkan solusi energi alternatif. Tetapi juga membantu mengurangi timbunan sampah plastik,” kata Ketua KKN Unram Desa Teratak 2025, Dimas Rizky Rahmatullah sekaligus narasumber dalam sosialisasi tersebut.

Biopori untuk Lingkungan Lebih Sehat
Program ketiga yang mendapat perhatian warga adalah pengelolaan sampah organik melalui teknologi biopori. Mahasiswa membuat lubang biopori di pekarangan lahan dekat posko.
Lubang berdiameter sekitar 10–30 centimeter dengan kedalaman 80–100 centimeter tersebut, diisi dengan sampah organik rumah tangga seperti sisa makanan, dedaunan, dan sayuran.
Biopori berfungsi ganda: mempercepat proses pengomposan sekaligus meningkatkan daya resap air ke dalam tanah. Dengan demikian, keberadaan biopori tidak hanya mengurangi timbunan sampah organik, tetapi juga mencegah terjadinya genangan air saat musim hujan.
Hasil penguraian sampah organik nantinya dapat sebagai pupuk alami yang memperbaiki kesuburan tanah.
“Teknologi sederhana ini memberi manfaat langsung bagi warga, terutama petani. Karena kompos dari biopori dapat digunakan kembali untuk lahan pertanian” ujar salah seorang warga Desa Teratak.
Dukungan Warga
Kepala desa, guru, hingga masyarakat setempat menyambut baik rangkaian kegiatan mahasiswa KKN Unram tersebut. Mereka menilai program literasi maupun pengelolaan sampah membawa dampak nyata bagi kehidupan sehari-hari.
Dengan dukungan warga, harapannya program mahasiswa KKN Unram dapat berlanjut meski masa pengabdian berakhir. Inisiatif ini juga dinilai bisa menjadi contoh bagi desa-desa lain di Lombok Tengah dalam memadukan pendidikan dan pelestarian lingkungan. (*)