Setahun Molor, Proyek DAK 2024 SMAN 7 Mataram Belum juga Rampung
Mataram (NTBSatu) – Pembangunan ruang kelas SMAN 7 Mataram dari Dana Alokasi Khusus (DAK) 2024 hampir rampung. Progres fisik proyek ini telah mencapai 98 persen. Namun hingga akhir Desember 2025, sejumlah pekerjaan akhir belum selesai sehingga sekolah belum dapat memanfaatkan gedung.
Wakil Kepala SMAN 7 Mataram Bidang Sarana dan Prasarana, Lalu Wirebakti mengatakan, berdasarkan komunikasi dengan Inspektorat dan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) NTB, Berita Acara Serah Terima (BAST) proyek DAK 2024 akan dibuat pada Desember 2025.
“Dari komunikasi kami dengan Inspektorat dan Dikbud NTB, BAST katanya akan dibuat Desember ini. Tapi ini masih ada beberapa pekerjaan yang belum selesai, sehingga belum bisa kami gunakan” ujar Wirebakti kepada NTBSatu, Selasa, 30 Desember 2025.
Sebelumnya, pada awal Mei 2025, progres proyek DAK 2024 SMAN 7 Mataram ini masih berada di kisaran 50 persen. Sehingga, belum mencapai target penyelesaian akhir 2024.
Sejak saat itu, Wirebakti menjelaskan, pihak sekolah rutin menyampaikan laporan mengenai keterlambatan dan kendala. Namun, penyelesaian pembangunan terus molor hingga memasuki 2025.
“Seharusnya ini sudah selesai di 2024, tapi sampai sekarang baru 98 persen,” katanya.
Wirebakti menjelaskan, pekerjaan yang belum rampung meliputi plafon, pengecatan, serta pemasangan keramik dinding di dua ruang kelas. Selain itu, gedung yang belum sepenuhnya selesai mencakup Ruang Kelas Baru (RKB), rehab ruang, dan ruang OSIS.
Keterlambatan tersebut, menurutnya karena distribusi material yang kerap terlambat oleh kontraktor pelaksana. Kemudian, faktor cuaca pada tahap awal pembangunan.
Ganggu Pembelajaran Siswa
Akibat keterbatasan ruang, SMAN 7 Mataram hingga kini masih menerapkan sistem belajar dua shift, dengan jadwal pagi mulai pukul 06.45–13.00 Wita dan shift sore hingga 17.30 Wita.
“Kami khawatir dengan kondisi peserta didik. Tekanan dari orang tua dan siswa cukup besar, bahkan ada yang menganggap sekolah menghambat,” tegas Wirebakti.
Ia berharap, pekerjaan segera tuntas tanpa penundaan lebih lanjut dan bisa sekolah manfaatkan agar sistem belajar kembali normal, sehingga siswa tidak lagi menjalani pembelajaran dua shift.
“Kalau maksimal pengerjaannya, dua hari saja cukup. Kami sudah tiga sampai empat kali berjanji ke anak-anak,” jelasnya.
Wirebakti menambahkan, pihak sekolah tidak terlibat dalam proses teknis pembangunan. Pengerjaan proyek oleh CV Sejarah dan CV Surya Mandiri, yang berkoordinasi langsung dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan NTB.
Sementara itu, Staf Bidang SMA Dinas Dikbud NTB, Rahmat Juliansyah yang mendampingi Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) menyebut, pihaknya masih menunggu hasil review Inspektorat terhadap proyek-proyek DAK 2024, termasuk di SMAN 7 Mataram.
“Sekarang kami menunggu hasil Inspektorat supaya sisa DAK 2024 ini bisa diakui sebagai utang,” ujarnya.
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan NTB memastikan, proyek akan tuntas dan sekolah dapat menggunakan pada Januari 2026. (LMA/*)



