Mataram (NTBSatu) – Kanwil Kementerian Agama Provinsi NTB menggelar seleksi tahap 2 Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi dan Kloter Tahun 1446 H/2025 M, Kamis, 5 Desember 2024
Sebanyak 98 peserta mengikuti seleksi tersebut, 41 orang di antaranya merupakan Ketua Kloter, 18 orang Pembimbing Ibadah Kloter. Kemudian, 32 orang layanan akomodasi, 5 orang Sistem Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat), dan 2 orang Pembimbing Ibadah Non Kloter.
Kegiatan ini berlangsung di Aula utama MAN 2 Mataram. Pelaksanaan seleksi menggunakan sistem Computer Assisted Test (CAT) dan wawancara, yang bertujuan untuk menjamin transparansi dan objektivitas.
Kakanwil, H. Zamroni Aziz menyampaikan, penyelenggara ibadah haji merupakan tugas nasional yang melibatkan banyak stakeholders. Mulai dari kementerian, lembaga, badan dan seluruh pihak terkait di dalam negeri maupun Arab Saudi.
Sehingga perlu koordinasi dan kerja sama yang baik dan sinergis, untuk mendukung kelancaran dan kesuksesannya.
“Sesuai dengan Undang-undang No. 8 Tahun 2019 tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah bertujuan untuk memberikan pembinaan, pelayanan dan perlindungan yang sebaik-baiknya. Sehingga jemaah dapat menunaikan ibadah hajinya dengan aman, nyaman dan sesuai dengan tuntunan agama,” ungkapnya membacakan sambutan Dirjen PHU.
Pertugas Haji Garda Terdepan
Ia juga menjelaskan, dalam menjalankan misi di atas, petugas haji berada di garda terdepan. Baik dalam memberikan fungsi pelayanan, pembinaan, dan perlindungan kepada jemaah haji.
“Petugas haji harus menjadi pelayan tamu-tamu Allah yang sebenarnya, melayani dengan sepenuh hati dan penuh dedikasi,” jelasnya.
Ia mengingatkan, agar para petugas haji nantinya harus melakukan pembinaan yang maksimal kepada jemaah dan berskesinambungan. Serta berorientasi pada pembentukan jemaah haji yang mandiri.
“Perlindungan kepada jemaah haji dilakukan secara adil, dengan tidak membeda-bedakan serta melewati batas dan sekat-sekat sosial, golongan, pendidikan, dan sebagainya,” tambahnya,
Zamroni pun mengucapkan selamat dan sukses dalam menjalani proses CAT ini dan berharap proses seleksi ini dapat berlangsung dengan lancar, trasnparan dan objektif.
“Sehingga mampu melahirkan petugas-petugas haji yang tidak hanya kompeten. Tetapi juga memiliki dedikasi dan semangat yang tinggi dalam melayani seluruh jamaah haji dengan sepenuh hati,” harapnya.
Sebagai informasi, proses seleksi seleksi PPIH Arab Saudi dan PPIH Kloter tahun ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Dari segi bobot penilaian sistem CAT 60 persen dan wawancara 40 persen. (*)