Mataram (NTBSatu) – Realisasi investasi di Provinsi NTB pada semester I tahun 2024, yakni periode Januari–September 2024, tembus Rp36,94 triliun.
Plt. Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi NTB, Wahyu Hidayat menyampaikan, realisasi investasi tersebut mengalami peningkatan yang signifikan.
Bahkan, melampaui target dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi NTB 2024, yakni sebesar Rp25,4 triliun.
“Dengan capaian ini, realisasi investasi NTB melampaui target RPJMD sebesar 145 persen,” kata Wahyu, Rabu, 30 Oktober 2024.
Lewati Target Investasi BKPM
Tak hanya itu, capaian ini juga berhasil melewati target investasi dari Pemerintah Pusat melalui Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) sebesar Rp26,9 triliun atau sekitar 137 persen dari target nasional.
Dari total realisasi investasi tersebut, sektor Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memberikan kontribusi terbesar, yakni mencapai Rp23,8 triliun.
“Hal ini didukung oleh sejumlah proyek pertambangan besar di NTB. Seperti pembangunan Smelter tembaga dan pemurnian logam mulia di Sumbawa Barat,” jelas Wahyu.
Selanjutnya, sektor perindustrian dengan realisasi sebesar Rp8,59 triliun, sektor pariwisata dan ekonomi kreatif sebesar Rp2,66 triliun. Serta, sektor perdagangan yang menyumbang sebesar Rp1,07 triliun.
“Pada Triwulan 3 sektor pertambangan, industri, dan perdagangan menjadi sektor dominan dalam realisasi investasi,” ujarnya.
Di antara kabupaten/kota di NTB, Kabupaten Sumbawa Barat mencatatkan realisasi investasi tertinggi. Mencapai Rp30,6 triliun.
Disusul Kabupaten Dompu sebesar Rp1,38 triliun. Kota Mataram dengan realisasi investasi Rp1,15 triliun, dan Kabupaten Sumbawa dengan investasi sebesar Rp883 miliar.
Kemudian, Kabupaten Lombok Utara, berhasil masuk dalam lima besar penyumbang investasi dengan nilai realisasi sebesar Rp856 miliar. Kabupaten Lombok Tengah, yang memiliki Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika sebagai lokasi strategis untuk investasi, justru terpental dari tiga besar dengan nilai realisasi investasi Rp758 miliar.
Adapun Lombok Timur mencatatkan realisasi investasi Rp370 miliar dan Lombok Barat sebesar Rp426 miliar
“Realisasi terendah tercatat di Kabupaten Bima dan Kota Bima, masing-masing sebesar Rp420 miliar dan Rp87 miliar,” tukas Wahyu. (*)