Politik

Bang Zul Tanggapi Hasil Survei Nusra Institute: Kami Tidak Khawatir

Mataram (NTBSatu) – Lembaga Survei Nusra Institute merilis hasil elektabilitas tiga pasangan calon Pemilihan Gubernur NTB 2024. Hasilnya, Iqbal-Dinda menduduki posisi puncak, menyusul Rohmi-Firin. Kemudian, Zul-Uhel di posisi buncit.

Iqbal-Dinda meraih hasil elektabilitas sebesar 31,0 persen. Rohmi-Firin meraih hasil sebesar 29,3 persen. Terakhir, Zul-Uhel menempati posisi paling buncit dengan 15,9 persen. Adapun, responden yang masih ragu-ragu atau belum menentukan pilihan sebanyak 23,3 persen.

Calon Gubernur Nomor Urut 2, Dr. Zulkieflimansyah alias Bang Zul turut menanggapi hasil ini. Baginya, hasil survei dari Nusra Institute adalah hal yang biasa saja. Sebab, survei terkadang dapat turun-naik.

Hanya saja, Bang Zul menyebutkan, pihaknya pun memiliki hasil survei yang hasilnya agak berbeda dengan Nusra Institute.

“Namun, jika ada lembaga survei yang terafiliasi dengan kandidat tertentu, wajar juga hasil surveinya beda-beda,” ungkap Bang Zul kepada NTBSatu, Kamis, 3 Oktober 2024 petang.

Lebih lanjut, Bang Zul mengaku tidak khawatir sama sekali atas raihan pada hasil survei tersebut. Sebab, pihaknya memiliki hasil survei tersendiri.

IKLAN

“Sama sekali nggak (red, khawatir). Kami juga punya survei sendiri juga,” tandas Bang Zul.

Hasil Survei Nusra Institute

Sementara itu, Direktur Survei Nusra Institute, Roby Satriawan mengungkapkan, elektabilitas Iqbal-Dinda meningkat sebanyak 4,5 persen dari bulan Juni lalu. Demikian pula elektabilitas Rohmi-Firin yang naik 2,4 persen dari hasil survei sebelumnya.

Sementara pasangan Zul-Uhel merosot, dari angka 29 persen di bulan Juni, turun menjadi 15,9 persen pada September. Terjadi penurunan sebesar 13,1 persen.

Roby mengatakan penentuan sampel dalam survei tersebut menggunakan metode multistage random sampling. Survei Nusra Institute menyasar 1.000 responden yang memiliki hak suara dalam Pemilihan Gubernur NTB 2024. Survei berlangsung pada 9-13 September 2024.

Margin error 3,16 persen dengan metode multistiage random sampling yang ditarik secara proporsional berdasarkan jumlah wajib pilih di 10 kabupaten/kota, 49 dapil kabupaten, 100 desa, dan 200 TPS se-NTB. Masing-masing TPS ditarik lima responden.

“Hanya saja, ada satu dapil kabupaten yang tidak terkena sampel di Kota Bima,” tandas Roby. (*)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button