Lombok Timur (NTBSatu) – Potensi hujan di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) diprakirakan berkurang pada dasarian I (1-10) Mei 2024.
Peluang curah hujan dengan intensitas >20mm/dasarian dengan probabilitas >50% hanya berpeluang terjadi di Kabupaten Lombok Barat bagian Utara, Kota Mataram, dan sebagian kecil Kabupaten Lombok Tengah bagian Utara.
Prakirawan BMKG Stasiun Klimatologi Nusa Tenggara Barat, Ni Made Adi, mengatakan saat ini wilayah NTB berada pada periode peralihan musim hujan menuju musim kemarau.
Berita Terkini:
- 99 Persen Tambak Udang di NTB Ilegal, Koordinasi Pemprov Dinilai Lemah
- Pemprov NTB Pastikan Perlindungan Korban Kasus “Walid Lombok”
- Digagas Ustaz Adi Hidayat, Prabowo Luncurkan Gerakan Indonesia Menanam
- Diduga Tekan Warga hingga Bunuh Diri, Eks Kapolsek Kayangan dan Anggotanya Disidang Etik
- Raperda Perampingan OPD Dibahas, 194 Jabatan Lingkup Pemprov NTB Diperkirakan Hilang
Saat ini, indeks ENSO (+0.93) terpantau berada pada kondisi El Nino Lemah yang sudah berlangsung selama 34 dasarian. Prediksi indeks ENSO secara gradual akan beralih menjadi Netral mulai pada Mei-Juli 2024.
Sebelumnya, curah hujan pada dasarian III April 2024 secara umum dalam kategori Rendah (0-50 mm/dasarian). Sifat hujan pada dasarian III April 2024 di wilayah NTB umumnya didominasi kategori Atas Normal (AN).
Curah hujan tertinggi di pos hujan Batulayar, Kabupaten Lombok Barat sebesar 211 mm/dasarian.
Lalu monitoring Hari Tanpa Hujan Berturut-turut (HTH) Provinsi NTB secara umum berada pada katagori Sangat Pendek (1-5 hari). HTH terpanjang tercatat di pos hujan Moyohilir, Kabupaten Sumbawa selama 13 hari. (MKR)