Daerah NTBHEADLINE NEWSOlahraga

NTB Gagal Capai Target Emas di PON XXI Aceh – Sumut

Mataram (NTBSatu) Gelaran Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh – Sumatera Utara (Sumut) 2024 berakhir, penutupannya akan berlangsung malam nanti, 20 September 2024.

Sebanyak 33 cabang olahraga atau cabor telah selesai diselenggarakan. Dari pertandingan tersebut, NTB berhasil membawa pulang 53 medali. Rinciannya, 16 emas, 17 Perak, dan 20 perunggu.

Kontingen NTB berhasil menambah koleksi emas terkahirnya lewat cabor Kempo. Pada pertandingan yang berlangsung pagi tadi, NTB berhasil meraih dua medali emas dari tiga nomor. Satu nomor mendapat medali perak.

Raihan medali Provinisi NTB di PON Aceh-Sumut ini meningkat dibandingkan saat PON Papua 2021 lalu. Yakni hanya memperoleh 15 emas.

Meski demikian, dengan raihan medali tersebut NTB belum mampu mencapai target. Di mana NTB menargetkan 20 emas pada PON Aceh-Sumut 2024 ini. Raihan ini menempatkan NTB pada posisi klasmen ke-15.

Tanggapan Ketua KONI NTB

Ketua KONI NTB, Mori Hanafi tak menampik ketidaktercapaian target tersebut. Sebab, beberapa cabor potensial yang diprediksi mendulang medali emas, justeru sama sekali tidak mendapat medali.

“Memang kita akui tidak mencapai target, karena ada beberapa cabor yang tidak memenuhi target,” kata Mori, Jumat, 20 September 2024.

Mantan Wakil Ketua DPRD NTB itu merincikan, sejumlah cabor yang tidak mencapai target tersebut seperti balap motor. Pada cabor ini, NTB menargetkan dua emas, namun hasilnya sama sekali tak mendapat medali.

Kemudian di cabor pencak silat, juga tidak memenuhi target. Diprediksi bakal menyumbang emas untuk NTB, justeru hanya meraih perak.

“Tidak ada medali emas dari cabor pencak silat, hanya medali perak,” ujar Mori.

Selanjutnya, cabor yang tidak memenuhi target adalah panjat tebing. Kata Mori, pada cabor ini diprediksi bakal mengulang capaian saat PON Papua 2021 lalu, yakni meraih dua medali emas. Sementara sekarang, nihil perolehan medali.

Begitupun dengan cabor tinju, hanya bisa menyumbang satu medali emas. Padahal targetnya, pada cabor ini NTB membawa pulang dua medali emas.

“Sehingga memang target kita sedikit terganggu,” beber Mori.

Selain itu, ada juga beberapa cabor lain yang mestinya berpotensi mendulang emas, tapi dalam pertandingannya langsung berhadapan dengan tuan rumah. Yang mana secara hitungannya merugikan atlet NTB.

“Seperti kick boxing itu jelas-jelas kita menang, atas nama Ainun Azizah. Tapi, dikalahkan secara terang-terangan. Kemudian atas nama Rafa itu lebih gila lagi,” jelas Anggota DPR RI Fraksi NasDem.

Di samping kegagalan itu, lanjut Mori, beberapa cabor lain yang tidak dipasangkan target tinggi, justeru menunjukkan hasil di luar ekspektasi pada PON ACEH.

Seperti menambak, yang memberikan kejutan dengan raihan satu medali emas. Padahal sebelumnya, tidak memasang target demikian di cabor tersebut.

“Berkuda juga demikian, lebih spektakuler lagi, yakni mendapat satu medali emas, satu perak, dan satu perunggu,” ungkapnya.

Pria kelahiran Bima itu tetap mensyukuri atas raihan tersebut. Meski secara hitungan belum mencapai target, tapi ini menjadi pelajaran dan bahan evaluasi untuk ke depannya.

“Kita tetap mensyukuri karena tidak tercapainya target ini juga akibat persaingan yang sangat ketat. Ini menjadi bahan evaluasi terhadap cabor yang penurunan prestasinya itu luar biasa. Misalnya, panjat tebing,” terang Mori.

Evaluasi besar-besaran

Mori menjelaskan, beberapa cabor yang tidak memenuhi target tersebut bukan tanpa alasan. Sejumlah faktor internal menjadi penyebabnya.

Kendati demikian, kata Mori, hal itu bukan semata-mata sebagai alasan. Melainkan menjadi salah satu parameter evaluasi ke depannya.

Sebut saja cabor panjat tebing, di mana terjadi pergantian pelatih, karena pelatih yang lama terjerat kasus hukum.

“Ini secara psikologi mengganggu sekali bagi atlet kita,” kata Mori.

Kemudian pada cabor lain seperti atletik, berhadapan dengan masalah kekompakan para pengurus. Hal ini perlu menjadi evaluasi besar, mengingat pada cabor ini NTB menaruh harapan besar.

“Atletik harusnya bisa meraih 5 medali emas hanya mendapat 4 medali emas. Ada kurang satu,” pintanya.

“Kemudian, ada juga beberapa cabor memang tidak memenuhi target karena memang ada persoalan internal yang perlu kita benahi ke depannya,” lanjutnya.

Selain itu, persoalan lain seperti masalah teknis dan hospitality di tempat kegiatan juga memberi dampak terhadap fisik dan psikis atlet. Misal, masalah klasik seperti makanan telat datang, angkutan mobil, dan sebagainya.

“Tapi bagi kami tidak mau mencari alasan dari hal tersbut, karena memang itu sudah kita pikirkan dan antisipasi sehingga saya pikir sekalipun ada gangguan-gangguan seperti itu, selebihnya tidak menghalangi prestasi kita,” jelasnya.

Terhadap perolehan ini, ujar Mori, pihaknya akan melakukan evaluasi besar-besaran ke depannya. Mulai dari tingkat bawah, hingga pengurus. Mengingat, pada pelaksanaan selanjutnya, NTB akan menjadi tuan rumah pada PON 2028.

“Tapi Alhamdulillah banyak sekali kita memetik pelajaran dari pelaksanaan PON Aceh ini. InsyaAllah sepulang dari sini kita akan melakukan evaluasi untuk perbaikan ke depannya,” ucapnya.

Rincian perolehan atlet NTB

Sebagai informasi, pada pelaksanaan PON XXI Aceh – Sumatera Utara (Sumut) 2024, Provinsi NTB diperkuat dengan 251 atlet.

Jumlah tersebut terdiri dari tim konservasi, tim khusus untuk upacara penutupan, atlet, pelatih dari 44 cabor, serta official tim.

“Jumlah atlet final adalah 251 orang dengan jumlah pelatih sebanyak 84 orang dari 44 cabor. Official 187 orang terdiri dari manajer, kesehatan, keamanan, juga dari unsur lain yang kami anggap perlu untuk mesupport tim kontingen Provinsi NTB,” jelas Mori.

Dari 251 atlet yang berlaga di PON 2024 ini, sebanyak 147 atlet dari 24 cabor berlaga di Sumut. Kemudian, sebanyak 104 atlet dari 20 cabor berlaga di Aceh.

Berikut Daftar Perolehan Medali Provinsi NTB di PON XXI Aceh – Sumut 2024:

Medali Emas

Raihan medali emas sebanyak 16, berasal dari cabor Muytahi dengan atlet Fery Irawan pada kategori U-23 kelas 45 kilogram; cabor dance sport kelas pres amteur latin dengan atlet Rizqi Nur Siam/Syanas Jasmine De Carvalho.

Kemudian, cabor atletik pada nomor 200 meter dan lompat jauh dengan atlet Lalu Muhammad Zohri dan Sapwaturrahman. Lalu, cabor menembak nomor 25 meter pistol tim dengan atlet Susana Liem Mau, Dewa Ayu Alice Denita, Yuni Caturwati.

Selanjutnya, Lalu Muhammad Zohri kembali menyumbangkan medali pada cabor atletik nomor 100 meter; menyusul Ahmad Zigi Zaresta Yudha di cabor karate nomor kata perorangan indvisu.

Setelahnya, cabor atletik pada nomor lompat jangkit dengan atlet Sapwaturrahman. Kemudian, atlet Ade Dimas Septiano dan Sofyan Efendi Rachma di cabor voli pasir putra. Lalu, Rini Kurniati menyumbang emas pada cabor kempo kelas 55-60 kilogram; Huswatun Hasanah di cabor tinju kelas 60-63 kilogram.

Selanjutnya, pada cabor tarung derajat, atlet Dedi Iswari di kelas 70,1-75 kilogram; dan pasangan I Made Agus Mei Saputra dan Arkan Fawwaz di nomor Seni Getar Berpasangan Putra .

Terakhir, cabor kempo dengan atlet Rizkiawan Dwi Santriaji & Idham Kholid pada nomor Embu Berpasangan Kyu Kenshi. Kemudian, Dua medali emas terakhir disumbangkan cabor kempo melalui Sofian Anas berpasangan Rizkiawan Dwi Santriaji dan Chairunnisa Rizki Dwiranti.

Medali Perak

Sementara raihan medai perak pada PON ACEH, dari cabor muaythai dengan atlet Gunawan dan Ardiansyah; cabor biliar kelas 15 Ball Double dengan atlet I Made Alvien/Made Bayu.

Kemudian, cabor atletik nomor lombok jauh dengan atlet Rohani. Cabor dance sport kategori FFA Samba dengan pasangan atlet I Wayan Adi Purana Sanjaya/Ni Nyoman Ivana Maharani.

Lalu, cabor pencak silat turut menyumbang medali di kelas H dengan talet M. Padil Anwar; cabor atletik nomor tolak peluru, I Dewe Ayu Ita Aryanti.

Selanjutnya, cabor soft tennis nomor ganda campuran dengan atlet Anis Ananta dan Febyaro Ribbi Santara. Menyusul cabor menembak nomor Trap Men Team, dengan atlet Bagus Sholeh, Mariandi, Alfonsus Ra Petsina.

Kemudian, cabor menembah nomor trap men individu dengan atlet Bagus Sholeh Aristyawan. Lalu, cabor atletik nomor 4×100 meter dengan atlet Lalu Muhammad Zohri, Sudirman Hadi, Mirawan, Ilham Nurkholis.

Setelahnya, pada cabor bermotor kategori modifikasi perorangan dengan atlet Aldiaz Aqsal Ismaya. Cabor bermotor kategori modifikasi beregu, dengan atlet Aldiaz Aqsal dan Nyoman Rajendra.

Lalu, cabor menembak nomor Double Trap Men dengan atlet Bagus Sholeh ; cabor tarung derajat kelas 61,1-64 kilogram dengan atlet Munawir. Kemudian, cabor tinju kelas 45-48 kilogram dengan atlet Endang. Terkahir, cabor kempor atas nama Kurniawan.

Medali Perunggu

Sementara pada medali perunggu, NTB berhasil meraih sebanyak 20 medali. Dengan rincian, cabor muaytahi Kategori U-23 Kelas 43 kilogram; cabor Kabaddi Kategori National Style; cabor hapkido Kelas Seni Nak Bop High Jump.

Kemudian, cabor pencak silat Kelas A; cabor billiar Kelas 10 Ball Double, cabor dance sport kategori Rising Star Latin; cabor Kabaddi Kategori 7 for 5. Lalu, cabor taekwondo kelas +73 kilogram; cabor atletik nomor 100 meter dan 3.000 SC.

Selanjutnya, cabor gulat Kelas 53 kilogram; cabor voli pasir putri; cabor kickboxing Kelas -48 Kilogram, -56 Kilogram, dan -57 Kilogram. Kemudian, cabor tinju Kelas 67-71 kilogram; cabor atletik nomor 4×400 meter putri; cabor kempo kelas 60-65 kilogram. Serta, cabor kempu nomor Embu Berpasangan Yudansha I Dan; dan cabor tarung derajat kelas 64,1-67 kilogram. (*)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button