Mataram (NTBSatu) – Anggota Komisi V DPRD NTB, Didi Sumardi menyoroti lambatnya pencairan bonus atlet NTB peraih medali Pekan Olahraga Nasional (PON) Aceh-Sumatera Utara (Sumut) 2024.
Ia mengaku sangat kecewa karena Pemprov NTB menjanjikan awal Februari 2025.
“Saya termasuk yang sangat kecewa tentang ini. Tolong Pemprov konsisten dengan janjinya. Kalau bisa sebelum lebaran,” ujarnya, Kamis, 13 Maret 2025.
Didi mengaku, persoalan ini sudah ia sampaikan kepada Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) melalui Asisten III Setda NTB, Wirawan Ahmad. Ia berharap, Pemprov NTB komitmen dengan janjinya.
“Saya sudah menyampaikan hal ini kepada TAPD melalui Pak Asisten III. Tentu kita berharap dia komitmen akan hal ini,” ungkapnya.
NTB, kata Didi, termasuk yang sangat telat mencairkan bonus bagi para atlet peraih medali PON Aceh-Sumut 2024. Padahal sudah masuk dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).
“Dari sisi fiskal juga sudah tidak ada masalah lagi. Opsi dari TAPD sudah digelondongkan di APBD, tinggal teknisnya saja tergantung pada eksekutif,” jelasnya.
Politisi Golkar ini menyebutkan, keterlambatan pembagian bonus merupakan salah satu bentuk ketidakseriusan eksekutif. Harusnya, kata Didi, eksekutif konsisten dengan janjinya.
“Mereka tidak sensitif, tidak merasakan bagaimana pentingnya masalah ini,” tambah Didi.
Mantan Ketua DPRD Kota Mataram ini menegaskan, Pemprov NTB segera mencairkan bonus bagi para atlet. Karena ini menyangkut semangat atlet ke depannya.
“Kalau ini terus dibiarkan maka menjadi faktor memperlemah semangat itu. Sebab, kalau atlet dan pelatih sudah dikecewakan itu bahaya,” tegasnya.
“Sekali lagi, jangan sampai mereka (atlet, red) kurang perhatian, ini berpengaruh terhadap semangat atlet dan pelatih,” tambahnya.
Target Cair Bulan Ramadan
Sebelumnya, Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi NTB, Tri Budiprayitno menargetkan, bonus bagi para atlet PON NTB bisa cair Bulan Ramadan. Tepat setelah kepulangan Gubernur NTB mengikuti retreat di Magelang.
“Harapannya bulan Ramadan sudah bisa kita salurkan. Saya juga berharap begitu. Artinya, setelah beliau (Gubernur) kembali,” ujar Yiyit, sapaan Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi NTB, Selasa, 25 Februari 2025.
Ia mengaku, pihaknya telah berkoordinasi dengan Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) NTB untuk memastikan pencairan bonus tersebut. Saat ini, prosesnya masih menunggu telaah dan kajian dari Inspektorat Provinsi NTB.
“BPKAD mengatakan tinggal menunggu telaah dan kajian dari Inspektorat terkait dengan pencairannya. Sebab, sebelumnya terjadi pergeseran anggaran,” kata Yiyit.
Dari total anggaran yang dialokasikan sebesar Rp31 miliar, terdapat pergeseran sebesar Rp12 miliar. Hal itu imbas dari efisiensi anggaran.
Namun setelah ada kajian, pencairan dilakukan secara menyeluruh, tidak bertahap. Artinya, anggaran sebesar Rp31 miliar itu tidak mengalami pengurangan.
“Saya dapat informasi bahwa saat ini sedang dalam proses. Mudah-mudahan segera terealisasi,” tutupnya.
Sebagai informasi, para atlet dan pelatih peraih medali di PON Aceh-Sumut 2024 akan mendapatkan bonus dengan rincian medali emas Rp350 juta, perak Rp250 juta, dan perunggu Rp150 juta.
Sementara itu, bonus untuk pelatih akan mengalami kenaikan dari 60 persen menjadi 70 persen dari total bonus atlet.
Adapun pada PON Aceh-Sumut, Provinsi NTB mengirim 251 atlet dengan jumlah pelatih sebanyak 84 orang dari 44 cabor.
Dari pertandingan tersebut, NTB berhasil membawa pulang 53 medali. Rinciannya, 16 emas, 17 Perak, dan 20 perunggu. (*)