Lombok Timur (NTBSatu) – Pemerintah Kabupaten Lombok Timur memastikan berkurangnya jumlah mata air di Gunung Rinjani tidak mempengaruhi Sistem Penyediaan Air Minum atau SPAM Sembalun.
Pasalnya, proyek bantuan pemerintah pusat itu mengambil air dari Mata Air Selojar yang keberlangsungannya masih panjang dan berdebit besar.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Lombok Timur, Dewanto Hadi mengatakan, pengambilan Mata Air Selojar sudah melalui serangkaian asesmen pemenuhan syarat.
“Kita hanya menggunakan satu sumber mata air untuk SPAM Sembalun. Sudah masuk ke area reservoir kita di Sembalun,” kata Dewanto, Sabtu, 17 Agustus 2024.
Dewanto menyebut, SPAM Sembalun akan segera menjalani uji fungsi jaringan sebelum mengalir masif ke masyarakat.
“Untuk Mata Air Selojar, aman. Sejauh ini tidak ada keluhan pengurangan debit ataupun debit yang hilang,” ucap Dewanto.
Ia membeberkan, SPAM Sembalun menggunakan 30 liter per detik, atau hanya 30 persen dari total debit Mata Air Selojar.
“Sesuai dengan Surat Izin Pemanfaatan Air Tanah (SIPA), biasanya dia hanya 30 persen dari kapasitas yang ada,” ujar Dewanto.
Pengerjaan Belum Rampung
Sebelumnya, Pemerintah Kabupaten Lombok Timur menargetkan proyek seniali Rp40 miliar ini rampung dan mulai beroperasi pada April 2024.
Namun, ternyata hingga Agustus 2024 belum rampung. Dewanto membeberkan, alasannya karena pengerjaannya cukup sulit akibat medan yang tinggi dan terjal.
“Terutama, saat pemasangan pipa air. Karena Mata Air Selojar berada di ketinggian 1.200 mdpl. Kemudian, bak atau reservoir-nya berada di ketinggian 800 mdpl,” tambahnya.
Pihaknya menargetkan SPAM Sembalun dapat meng-cover 3.000 sambungan rumah tangga.
Pada satu sisi, Kepala Resort TNGR Sembalun, Taufikurrahman, mengungkapkan berkurangnya jumlah mata air di Rinjani sudah mulai terjadi sejak Gempa Bumi 2018.
“Ini lantaran dulu pas gempa banyak mata air yang tertimbun,” ucap Taufik.
Sebagai informasi, terdapat dua bantuan program SPAM di Lombok Timur, yakni Sembalun dan Pantai Selatan.
Pemkab Lombok Timur menyebut, kedua proyek tersebut terus menunjukkan progres dan akan beroperasi segera di tahun ini.