Mataram (NTBSatu) – Penjabat (Pj.) Wali Kota Bima, H. Mohammad Rum atau Aji Rum menanggapi soal peluang head to head atau dua poros di Pemilihan Wali Kota atau Pilwalkot Bima 2024. Mengenai hal tersebut, Aji Rum menyerahkan sepenuhnya kepada partai politik (parpol) mengusung.
βMau head to head atau tiga poros tergantung partai pengsung saja,β ujarnya, usai menghadiri acara RUPS Bank NTB Syariah, Rabu, 7 Agustus 2024 di Hotel Lombok Astoria.
Aji Rum mengaku, ia bersama pasangannya Hj. Mutmainnah atau Hj. Innah, selalu siap dengan skema persaingan di Pilwalkot Bima nanti.Β
βKita siap saja lah. Mau dua poros atau tiga pasang kita siap saja,β tegasnya.
Sebagai informasi, Aji Rum sudah mantap berpasangan dengan Umi Innah di Pilwalkot Bima 2024 mendatang.
Duet Aji Rum – Umi Innah baru mengamankan tiket dari NasDem dengan perolehan kursi DPRD Kota Bima sebanyak tiga kursi. Artinya, masih butuh dua kursi lagi untuk memenuhi syarat minimal mendaftar ke KPU.
Untuk memenuhi syarat tersebut, kabarnya Partai Golkar dan Gerindra akan berlabuh pada duet Aji Rum – Umi Innah.
βSoal itu, kita tunggu saja. Itukan urusan partai,β tutur Aji Rum.
Peluang Head to Head Sangat Terbuka
Pengamat Politik Kota Bima, Syarif Ahmad mengungkapkan, peluang terbentuknya dua poros atau head to head di Pemilihan Wali Kota atau Pilwalkot Bima 2024, sangat terbuka.
Peluang ini sekaligus mengakhiri persaingan βmatahari kembarβ antara dua kader PAN, yakni H. Muhammad Syafrudin dan H. Feri Sofyan.
Sehingga, berlangsungnyaΒ Pilwalkot Bima 2024Β nanti berpotensi hanya diikuti dua pasangan calon, yakniΒ H. Mohammad RumΒ βΒ Hj. MutmainnahΒ (Aji Rum β Hj. Innah) danΒ H. A. Rahman H. AbidinΒ βΒ H. Feri SofyanΒ (Man β Feri).
βSaya melihat potensial dua poros. Meskipun politik itu tidak akan berakhir sebelum pendaftaran di KPU,β kata Syarif kepada NTBSatu, Rabu, 7 Agustus 2024.
Menurut Syarif, peluang H. Muhammad Syafrudin yang akrab disapa HMS itu sangat kecil untuk tampil di Pilwalkot Bima 2024. Apalagi, setelah PAN mengelurkan Surat Keputusan (SK) kepada Man β Feri.
βKalau dia (HMS) di ujung tidak memperoleh partai, otomatis keluar,β ujar Syarif.
Sementara, situasinya sekarang hanya tersisi dua partai besar yang belum menentukan arah dukungannya di Pilwalkot Bima 2024. Di antaranya Golkar dan Gerindra.
Adapun Golkar dapat mengajukan pasangan calon tanpa harus berkoalisi dengan partai politik (parpol) lainnya. Sebab, sudah memenuhi syarat minimal perolehan kursi untuk mendaftar ke KPU.
Golkar memiliki kader sendiri sebagai bakal calon Wakil Wali Kota Bima, yakni Hj. Elliya Alwaina, prediksinya akan berpsangan dengan HMS.
Meski demikian, kata Syarif, peluangnnya merebut tiket Golkar masih 50 berbanding 50. Sebab, politik bersifat rasional.
βPolitik itu rasional. Kalau bicara kader dia (Golkar, red) akan cenderung ke Eliya. Tapi mereka juga harus realistis. Sehingga potensi itu masih abu-abu,β jelasnya. (*)