Lombok Timur (NTBSatu) – Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Lombok Timur mengimbau petani untuk mulai membuat bedeng sawah yang lebih tinggi.
Hal itu dibutuhkan untuk mengantisipasi terjadinya anomali cuaca akibat fenomena La Nina yang diprediksi segera terjadi.
Mengingat di tahun sebelumnya, hujan turun selama berhari-hari akibat La Nina. Tingginya curah hujan itupun membuat banyak tanaman petani rusak.
“Menurut prediksi BMKG, La Nina terjadi pada Juni hingga November. Ini kan sudah mulai turun hujan. Makanya kami ingatkan petani kita untuk perbaiki drainase untuk mengatasi anomali itu,” kata Kepala Bidang Perkebunan Distan Lombok Timur, Mirza Sofian, Jumat, 21 Juni 2024.
Mirza mengungkapkan, berdasarkan pantauan pihaknya, sebagian besar masalah petani Lombok Timur adalah di bagian drainase dan bedeng yang terlalu rendah, terutama tanaman tembakau di bagian Kecamatan Jerowaru dan Keruak.
Kondisi itu disebut membuat tanaman terendam air jika terjadi hujat lebat dan berdurasi panjang.
Menurutnya, biaya pembuatan bedeng yang lebih tinggi serta sistem drainase yang baik tidak akan lebih mahal dari kerugian yang akan ditimbulkan akibat rendaman hujan.
“Kalau di bagian selatan ini kan sulit menyerap air model tanahnya. Ketika terjadi hujan maka akan menjadi kolam,” ungkapnya.
Selain itu, lanjut Mirza, pembuatan drainase juga harus dilakukan secara serentak. Sistemnya tidak akan efektif jika hanya diterapkan sebagain petani.
Lahan pertanian di Kabupaten Lombok Timur, 2024. Foto: Istimewa