Mataram (NTBSatu) – Rencana penyelenggaraan MXGP 2024 menuai kendala. Sementara sisi lain, Samota Enduro Gemilang (SEG) sebagai penyelenggara, meyakini MXGP akan tetap terlaksana sebanyak dua kali di Sirkuit Selaparang, Kota Mataram.
Sementara itu, Wali Kota Mataram, Mohan Roliskana kepada media sebelumnya menolak penyelenggaraan MXGP. Mohan menyebut penyelenggara MXGP harus menyelesaikan tunggakan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) yang mencapai Rp800 juta
Begitu pula Pj. Gubernur NTB, Lalu Gita Ariadi yang secara khusus juga menolak penyelenggaraan MXGP. Gita menyatakan bahwa Pemprov NTB tidak ingin terlibat dalam penyelenggaraan acara internasional yang bermasalah. Sebab, penyelenggaraan MXGP sebelumnya masih menyisakan berbagai masalah, termasuk utang yang belum terbayar.
Kendati banyak kendala, Chairman MXGP Indonesia, Zulkieflimansyah optimis MXGP tetap terlaksana.
Memang, diakuinya, MXGP saat ini belum membawa keuntungan bagi penyelenggara. Bahkan, Samota Enduro Gemilang menambah biaya yang cukup besar.
Bang Zul menyadari, tidak ada keuntungan, termasuk event kelima ini. Sebab, sponsor besar perlu waktu relatif lama sampai akhirnya memperoleh keuntungan.
“Jadi, kalau ada masalah di kiri dan kanan, maka itu cukup wajar. Kepahitan-kepahitan biasanya menyembuhkan penyakit-penyakit kehidupan, terlebih setiap pembelajaran memang membutuhkan biaya dan pengorbanan yang tidak sedikit,” ungkap Bang Zul melalui unggahan akun Facebook pribadinya, Senin, 3 Juni 2024.
Berita Terkini:
- Viral! Ibu-ibu Bercanda Bawa Bom di atas Pesawat Berujung Diturunkan – Terancam Penjara 8 Tahun
- Intip Afiliasi Politik dan Bisnis Komisaris Bank BJB Helmy Yahya hingga Bossman Mardigu
- 10 Lagu Terbaik Scorpions Sepanjang Masa, Pernah Kolaborasi Bareng Titiek Puspa
- Ini 3 Waktu Terbaik untuk Beli dan Jual Emas Menurut Pakar, Ada Bocoran Bulan Krusial
- Dewan Soroti Pembentukan BUMD NTB Capital: Harus Berdampak untuk Masyarakat
MXGP meskipun rugi, Bang Zul meyakini bahwa aspek pembelajaran dan dampak ekonomi sangat besar bagi NTB. Ada dampak turunan positif yang dapat menggeliatkan ekonomi.
Bang Zul mengakui bahwa penyelenggara MXGP mengalami kerugian. Namun, dampak ekonomi bagi NTB sangat besar dan positif. Misalnya, hotel dan jadwal penerbangan di NTB menjadi penuh, berbagai fasilitas diperbaiki, dan berbagai rumah sakit mengalami peningkatan standar pelayanan, dari standar nasional meningkat menuju standar internasional.
“Yang paling penting, nama Provinsi NTB menjadi perbincangan internasional. Sebab, MXGP diberitakan secara global,” terang Bang Zul.
Terakhir, Bang Zul meminta seluruh pihak untuk memaklumi apabila MXGP masih mengalami kerugian. Sebab, tidak pernah ada gelaran yang langsung untung dalam penyelenggaraannya.
“Kelebihan dan kekurangan, ayo coba diselesaikan dengan berkomunikasi secara hangat. Jadi, minta doa dan dukungan dari semua, tanpa mengalami hambatan apapun,” tandas Bang Zul. (GSR)