Mataram (NTBSatu) – Menteri Keuangan RI, Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan efek serangan Israel ke Rafah, Palestina turut berimbas pada perekonomian tanah air.
“Memanasnya geopolitik dunia tidak bisa dipisahkan dengan indikator ekonomi baik pada level global, regional maupun nasional,” kata Sri Mulyani, dilansir CNBC Indonesia, Rabu, 29 Mei 2024.
Meskipun Indonesia jauh dari kawasan tersebut, tetapi karena konflik di Timur Tengah itu memiliki implikasi global. Salah satunya terlihat dari melemahnya nilai tukar mata uang Garuda ke Dolar Amerika.
Hari ini, Rabu, 29 Mei 2024, pada pembukaan perdagangan, Rupiah terpantau melemah 0,34 persen pada di level Rp 16.147 per dolar Amerika Serikat (AS), jumlah turun dari sehari sebelumnya yang ada di Rp 16.090 per dolar AS.
Melemahnya nilai tukar uang terhadap Dolar itu juga dialami oleh negara lain, seperti Lebanon, Suriah, dan lain sebagainya.
Kemudian, ketegangan geopolitik secara global tersebut membuat harga minyak dunia mengalami lonjakan hingga berpengaruh terhadap perdagangan. Pasalnya, harga minyak dunia naik dengan sangat cepat dan sangat tinggi.
Berita Terkini:
- Polisi Amankan 8 Pelaku Ilegal Fishing dan Puluhan Bahan Peledak di Perairan Bima
- Pria Asal Lombok Barat Dibekuk Polisi Gegara Curi HP Perempuan saat Chek In di Hotel
- Dapat SP3, PT Autore Ngotot Lakukan Aktivitas di Perairan Sekaroh Lombok Timur
- Dugaan Korupsi SPPD Fiktif DPRD KLU Diusut Kejati NTB
- Jaksa Segera Tetapkan Pejabat Pemprov NTB Jadi Tersangka Dugaan Korupsi NCC
Harga minyak West Texas Intermediate (WTI) untuk kontrak Juli mencapai USD 79,83 per barel, naik USD 2,11 atau 2,71 persen. Hingga saat ini, harga minyak mentah AS ini telah naik 11,4 persen.
Sedangkan harga minyak Brent untuk kontrak Juli dipatok USD 84,22 per barel, naik USD 1,12 atau 1,35 persen. Patokan harga minyak global ini telah menguat 9,3 persen.
Hal ini tentunya berimbas pada efek yang lebih luas, meliputi krisis pangan energi, kemudian juga suku bunga naik, lalu logistik yang terhambat.
Di samping itu, peningkatan jumlah pasukan Israel yang masuk ke wilayah Rafah, lanjut Sri Mulyani tidak hanya berdampak pada Israel dan Palestina saja, tapi juga pada beberapa negara lain yang berusaha untuk mendamaikan konflik antara keduanya.
“Kita semua lihat perang yang ada di Gaza Palestina, masih meningkat bahkan terjadi eskalasi dengan masuknya pasukan Israel di Rafah dan ini menimbulkan dinamika yang luar biasa,” tandasnya. (STA)