Ekonomi Bisnis

Womanpreneur Day Catatkan 11 Miliar Lebih Transaksi QRIS, Berdayakan UMKM NTB Melalui Sistem Pembayaran Digital dan Ekonomi Syariah

Mataram (NTBSatu) – Sebagai bagian dari Festival Ekonomi Syariah (FeSyar) Kawasan Timur Indonesia (KTI), Bank Indonesia NTB menggandeng Lombok Womanpreneur Club (LWC) menyelenggarakan Womenpeneur Day yang mengusung tema Sharia Beyond Tomorrow, di Lombok Epicentrum Mall, pada 24-25 Mei 2024.

Selama dua hari berturut-turut, event yang diikuti 79 UMKM dan lembaga perbankan itu mampu menggaet sekitar 13.000 pengunjung dengan omzet bazar UMKM mencapai Rp698 juta, serta berhasil mencatatkan lebih dari 11 miliar transaksi pembayaran melalui Quick Response Code Indonesia Standard (QRIS).

Deputi Kepala Perwakilan BI NTB, Winda Putri Listya mengatakan, sistem pembayaran digital dengan QRIS, menjadi salah satu kunci ketangguhan dalam mendorong percepatan ekonomi di era modern.

Ia mengungkap tren masyarakat bertransaksi menggunakan QRIS terus menunjukkan peningkatan. Berdasarkan data Bank Indonesia NTB, hingga Februari 2024 jumlah pengguna QRIS kini telah mencapai 449.321 user.

“Lonjakan penggunaan QRIS pada Februari 2024 juga dipengaruhi adanya event budaya Bau Nyale. Saat event tahunan tersebut, transaksi yang diterapkan para pelaku UMKM dominan dilakukan dengan menggunakan QRIS,” ujarnya seusai pembukaan Womenpeneur Day.

Transaksi dengan tersebut juga didukung oleh semakin banyaknya merchant atau pedagang yang memberlakukan pembayaran dengan QRIS. Hal itu membuat para pengguna merasakan kemudahan bertransaksi tanpa harus menggunakan uang secara langsung, tambahnya.

Berita Terkini:

Selain itu, Winda menyebut Provinsi NTB memiliki potensi besar sebagai pusat pengembangan ekonomi syariah di Kawasan Timur Indonesia. Ekonomi syariah dinilai mampu memberikan solusi terhadap permasalahan yang ditimbulkan dari ekonomi konvensional.

“NTB dijuluki pulau seribu masjid, mayoritas penduduk NTB beragama Islam. NTB juga didapuk sebagai peringkat provinsi dengan destinasi wisata ramah muslim terbaik se Indonesia. Secara ekosistem ini sangat kondusif untuk sistem ekonomi syariah yang kokoh,” ungkapnya.

Kaitannya dengan ekonomi syariah, ia juga berharap agar para pelaku UMKM dapat meneladani Siti Khadijah sebagai pengusaha wanita dengan kepiawaiannya dalam membangun kerajaan bisnis, yang mampu menembus pasar global pada masanya. Perempuan juga memegang peranan penting dalam menggerakkan roda perekonomian nasional, di mana 64 persen pelaku UMKM di Indonesia merupakan perempuan.

“Jadi kalau kita memberdayakan UMKM, secara bersamaan sebenarnya selain pemberdayaan ekonomi, tapi juga memberdayakan perempuan,” tukasnya. (STA)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button