BERITA NASIONALINTERNASIONALPemerintahan

Mutiara Lombok Berkilau di KTT World Water Forum ke-10 di Bali 

Mataram (NTBSatu) – Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) World Water Forum di Bali, menyisakan kesan manis bagi para pelaku UMKM asal NTB. Industri kreatif, termasuk berbagai kerajinan dari Lombok mendapat tempat di event kelas dunia yang diikuti 8 Presiden dan ratusan delegasi itu.  

Salah satu produk unggulan asal NTB yang dipamerkan adalah mutiara dengan berbagai motif dan varian. Mereka menempati stan yang disediakan di Bali Collection di dalam area Bali International Convention Center (BICC), Nusa Dua.  

Pantauan langsung NTBSatu, Selasa 21 Mei 2024, stan NTB membawa tema “Exotic Mandalika of West Nusa Tenggara”, diapit stan dari sejumlah daerah lain, termasuk NTT.   

Menurut Hj. Riana Melia, produk yang dipamerkan jenis mutiara laut dengan kualitas tinggi dengan grade A.  Jenis ini banyak diminati pengunjung, bahkan ada yang dibeli. “Semua mutiara laut grade A beserta kulit kerang yang diikat perak 92,5 persen,” kata owner Lombok – NTB Pearl ini. 

Ada juga peminat dengan grade berbeda, tergantung jenis mutiara dan campuran perak. Motif dan campuran logam mulia ini menentukan harga.   

Sejak event World Water Forum dibuka Tanggal 18 Mei 2024, banyak pengunjung dari berbagai daerah dan negara yang tertarik dengan motif khas mutiara Lombok. 

Hanya saja, belum disebutkan berapa omset berdasarkan jumlah kunjungan ke booth Mutiara Lombok.   

UMKM Mutiara milik Riana Melia sudah punya pengalaman panjang mengikuti pameran dan penjualan industri kreatif di ajang internasional, khususnya di Bali. Sebelumnya, Lombok – NTB Pearl mendapat kepercayaan hadir di Annual Meeting IMF – World Bank Tahun 2018 lalu. Kemudian dilibatkan juga pada ajang KTT G20. Kali ini industri kreatifnya hadir di KTT World Water Forum ke 10. 

Binaan BWS NT 1

Stan pameran dan penjualan industri kreatif NTB ini merupakan binaan Balai Wilayah Sungai (BWS) Nusa Tenggara 1.  

 Instansi vertikal ini mempersiapkan jauh sebelum event, melalui rapat persiapan dengan mengidentifikasi peserta, produk yang akan dipamerkan, transportasi hingga akomodasi. 

Selain mutiara Lombok, sejumlah produk industri kreatif dipamerkan. Seperti, kain tenun Sasambo, kerajinan ketak, serta produk olahan manisan rumput laut.

Menurut Ketua Paguyuban BWS NT1, Farida Tampang, hadir pada ajang kelas dunia tidak mudah. Tapi untungnya produk dari NTB cukup bersaing dengan brand daerah lain.

 “Sehingga tantangannya kami harus bisa meraih minat pengunjung. Karena produk dari luar juga tidak kalah menarik,” ujar Farida.

BWS NT 1 juga merangkul beberapa UMKM lokal, seperti pengrajin tenun, juga ketak dan mutiara. Sehingga industri kreatif ini pun bisa membantu memasarkan produk khas NTB.

“Hasilnya terbukti, mutiara Lombok dan tenun diminati oleh pengunjung pameran,” pungkasnya. (HAK) 

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button