Mataram (NTBSatu) – Keputusan Wali Kota Medan Bobby Nasution untuk menunjuk pamannya, Benny Sinomba Siregar, sebagai Pelaksana Harian (Plh) Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Medan menuai pro dan kontra.
Penunjukan ini dinilai sejumlah kalangan sebagai bentuk nepotisme dan memicu kekhawatiran atas akuntabilitas dan profesionalisme dalam birokrasi Pemko Medan.
Beberapa netizen mempertanyakan objektivitas dan netralitas Bobby Nasution dalam memilih Plh Sekda.
Penunjukan paman kandungnya dikhawatirkan didasari faktor keluarga, bukan berdasarkan kompetensi dan pengalaman.
Berita Terkini:
- Dewan Ingatkan Pansel tak “Main Mata” Seleksi Direksi dan Komisaris Bank NTB Syariah: Jangan Sampai Hasilnya Lebih Buruk
- Jaksa Tahan Pejabat BNI KCP Woha Tersangka Kasus KUR
- Jaksa Periksa Direktur PT BAL Dugaan Korupsi SPAM Gili Trawangan dan Meno
- Mantan Sekda NTB Tersangka Kasus NCC Segera Disidang
- Mengenal Cincin Kepausan yang Dihancurkan Setelah Paus Fransiskus Wafat
“Nepotisme sudah disetujui kok oleh mayoritas masyarakat Indonesia, makanya ga perlu ngeluh kalau ada orang yang nyalahin kita karena mereka ordal (orang dalam), kan kita juga yang setujui,” tulis salah satu akun iqbalef di salah satu postingan Kompas, Senin 29 April 2024.
Masyarakat juga cemas dengan akuntabilitas dan profesionalisme Benny Sinomba dalam menjalankan tugasnya sebagai Plh Sekda.
“Kedekatannya dengan Bobby dikhawatirkan dapat memicu konflik kepentingan dan menghambat transparansi dalam pengambilan keputusan,” tulis salah satu akun. (WIL)