Mataram (NTBSatu) – Mantan Plt. Direktur Perusahaan Daerah (Perusda) Sumbawa Barat, Sadiksyah divonis 7 tahun penjara. Ia menjadi terdakwa lain dalam kasus tipikor tersebut.
“Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa Sadiqsyah dengan pidana penjara selama 7 tahun,” kata Ketua Majelis Hakim diketuai Jarot Widiyatmono di PN Tipikor Mataram, Rabu, 24 April 2024.
Selain pidana penjara, majelis hakim juga memvonis salah satu satu dari dua terdakwa tersebut agar membayar denda sebesar Rp350 juta subsider 6 bulan kurungan pengganti.
Tidak hanya itu, dia juga dijatuhkan membayar uang pengganti (UP) kerugian negara sebesar Rp1,87 miliar subsider 3 tahun penjara.
Sadiksyah dinyatakan bersalah karena memberikan pinjaman kepada perusahaan CV PAM yang dipimpin terdakwa Engkus Kuswoyo dengan tidak sesuai peraturan.
Berita Terkini:
- Kisah Binda Nitasari, Mahasiswi STKIP Tamsis Bima Lulus 3,5 Tahun di Tengah Keterbatasan
- Ternyata Ini 15 Perusahaan Tempat Kerja Terbaik di Indonesia 2025
- Selain Jumbo, Ini Lima Film Indonesia Terlaris Sepanjang Sejarah
- PLN Icon Plus Bersama Gubernur Bali Genjot Energi Baru Terbarukan dan Digitalisasi Daerah
Hal itu sesuai dakwaan Jaksa Penuntut Umum (JPU) yang berkaitan dengan Pasal 2 ayat (1) juncto Pasal 18 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana diubah dengan UU No. 20 Tahun 2001 jo. Pasal 64 ayat (1) KUHP jo. Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP.
Akibat perbuatannya, muncul kerugian negara sebesar Rp2,25 miliar. Hal itu sesuai audit yang dilakukan pihak Inspektorat.
Kerugian keuangan negara itu muncul berdasarkan pengelolaan dana penyertaan modal Perusda Sumbawa Barat tahun 2016-2021.
Sebelumnya, JPU menuntut agar terdakwa dijatuhkan pidana penjara selama 8 tahun. Kemudian membayar denda Rp500 juta subsider 6 bulan kurungan pengganti.
Selain itu, Sadiksyah dituntut mengembalikan uang pengganti kerugian negara sebesar Rp2,25 miliar subsider 4 tahun penjara. (KHN)