Mataram (NTBSatu) – Masyarakat Lombok merayakan Lebaran Topat pada Rabu, 17 April 2024 tepat satu minggu pasca-Idulfitri 1445 H.
Dalam merayakan Lebaran Topat, masyarakat biasanya pergi berwisata ke tempat-tempat yang dikeramatkan seperti makam penyebar Islam dan lain-lain.
Penjabat (Pj) Gubernur NTB, Drs. H. Lalu Gita Ariadi mengatakan, pihaknya telah mengecek kesiapan sarana dan prasarana untuk Lebaran Topat.
Pemprov NTB bersama kepolisian juga sudah membuat pos pengamanan di beberapa jalur.
Di dalam pos pengamanan tersebut, Pemprov NTB juga menyiagakan petugas-petugas serta sarana dan prasarana kesehatan.
Berita Terkini:
- Banjir Bandang Terjang Pulau Sumbawa, Nestapa di Ujung Tahun 2024
- Penetapan NTB sebagai Tuan Rumah PON 2028 Masih Tunggu SK Kemenpora
- Kabid SMK Terjaring OTT Seret Nama Kadis Dikbud NTB
- Siswi SMAN 1 Mataram Bawa Tim Hockey Indonesia Juara Asia
“Kami juga memastikan puskesmas-puskesmas terdekat dari destinasi-destinasi wisata yang dikunjungi masyarakat beroperasi dengan baik,” ungkap Gita.
Di daerah-daerah yang rawan terjadi bencana longsor, Pemprov NTB telah menyiapkan alat berat yang siap beroperasi.
“Sebab, kami ingin aktivitas masyarakat selama Lebaran Topat berjalan lancar,” tandas Gita.
Masyarakat memaknai Lebaran Topat sebagai bagian tradisi sesi kedua setelah Idul Fitri, yaitu makan ketupat bersama-sama setelah sebelumnya bersilaturahmi seraya menyantap kudapan.
Lebaran Topat dilaksanakan seminggu setelah Idulfitri. Lebaran Topat juga identik dengan melaksanakan puasa sunah Syawal selama enam hari berturut-turut.
Saat Lebaran Topat, mengunjungi makam leluhur merupakan salah satu aktivitas yang sering dilakukan. Masyarakat mengunjungi makam untuk berziarah ke makam leluhur keluarga serta leluhur tokoh penyebar agama Islam di Lombok untuk berdoa.
Makam yang sering dikunjungi dan selalu ramai pada saat perayaan tradisi topat adalah makam Bintaro dan makam Loang Baloq di Kota Mataram.
Selepas mengunjungi makam, masyarakat Lombok memiliki agenda lain, yaitu berebut ketupat yang merupakan simbol tradisi. Tradisi berebut ketupat raksasa biasanya dilakukan di tempat rekreasi seperti taman atau pantai. (GSR)