Mataram (NTBSatu) – Menjelang perayaan Lebaran Topat, beberapa harga kebutuhan pokok kembali normal di pasar tradisional.
Sebelumnya, banyak masyarakat beranggapan bahwa harga kebutuhan pokok akan meningkat menjelang Lebaran Topat, terlebih beberapa pedagang masih banyak yang tidak berjualan.
Namun mengetahui harga bahan pokok mulai turun, beberapa masyarakat mengatakan, turunnya harga bahan pokok membuat para ibu-ibu senang, karena dapat membeli kebutuhan dengan harga yang terjangkau.
Salah satu ibu rumah tangga di pasar tradisional Sindu, Rahmi mengatakan cukup bahagia, karena harga masih normal.
“Iya syukurlah harganya bisa bikin kami tersenyum. Apalagi bisa dilihat masih banyak pedagang yang tutup, semoga bisa tetap stabil harga kebutuhan setiap hari,” katanya.
Berita Terkini:
- Jaksa Sita Satu Boks Dokumen dari PT GNE
- Dua Pangeran Johor Tiba di Lombok untuk Berlaga di GT World Challenge Asia 2025
- Penyelidikan Kematian Brigadir Nurhadi Dinilai Tidak Transparan, Yan Mangandar Desak Polda NTB Terbuka
- Kepala Biro Ekonomi Wirajaya Kusuma “Hilang” saat Penggeledahan oleh Kejati NTB
Sementara itu Kepala Bidang Bapokting Dinas Perdagangan Kota Mataram Sri Wahyunida mengatakan, dari hasil pantauan harga di sejumlah pasar, beberapa mengalami turun harga dengan stok yang memadai.
“Sejauh ini, masih seperti sebelumnya, bahkan belum ada yang mengalami lonjakan harga,” kata Sri Wahyunida.
Beberapa hari yang lalu, Nida mengatakan beberapa komoditas hasil pertanian seperti cabai merah besar turun menjadi Rp28 ribu per kilogram, begitu juga cabai keriting jadi Rp35 ribu per kilogram.
Daging sapi segar Rp130 ribu per kilogram, sebelumnya mencapai Rp145 ribu per kilogram, Tomat turun dari Rp40 ribu per kilogram menjadi Rp28 ribu per kilogram, dan bawang juga turun dari Rp50 ribu per kilogram menjadi Rp45 ribu per kilogram.
Pihak Dinas perdagangan Kota Mataram akan tetap melakukan pemantauan harga dan di harapkan dengan ketersediaan stok yang cukup dan masyarakat tidak panik dalam membeli kebutuhan sehari harinya, sehingga pihaknya optimis harga akan tetap stabil. (WIL)