Mataram (NTBSatu) – Pecahnya konflik Iran – Israel memicu sentimen yang mengakibatkan kenaikan harga minyak mentah dunia.
Merespons isu tersebut, PT Pertamina (Persero) telah mengambil kebijakan mempertahankan harga BBM nasional di tengah lonjakan biaya produksi, peningkatan kebutuhan dan pengurangan pasokan dari OPEC (Organization of the Petroleum Exporting Countries) atau perserikatan negara pengekspor minyak terbesar. Di mana hal itu berdampak pada kenaikan harga yang mencapai hampir 18 persen.
“Kecenderungan harga minyak mentah naik, namun kami tetap memastikan pasokan BBM nasional dalam kondisi aman. Kami juga komitmen menjaga harga BBM domestik tetap stabil agar tidak berdampak pada inflasi dan daya beli masyarakat,” ujar Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga, Riva Siahaan dalam keterangan resminya diterima NTBSatu, Selasa, 16 April 2024.
Sebagai perusahaan negara, kata Riva, Pertamina Patra Niaga mendukung upaya pemerintah untuk menjaga stabilitas perekonomian nasional dan kondusifitas ketersediaan pasokan.
Dengan hadirnya Satgas RAFI (Satuan Tugas Ramadhan dan Idul Fitri), stok yang ada sudah dipersiapkan untuk mengantisipasi lonjakan permintaan selama arus mudik dan balik Lebaran.
Berita Terkini:
- SMKPP Negeri Bima Beri Kontribusi Ketahanan Pangan Lokal
- SMKPP Negeri Bima Siapkan Keterampilan Pertanian Aplikatif Bagi Siswa
- Dua Mahasiswa FAI Ummat Raih Prestasi Gemilang di MTQ Mahasiswa Nasional 2024
- Petugas Pengamatan Sebut tak Ada Erupsi dan Gempa di Gunung Sangeangapi
“Penambahan stok selama masa Satgas RAFI telah disiapkan sejak Satgas Natal dan Tahun Baru untuk memastikan kebutuhan nasional terpenuhi dengan baik,” imbuh Riva.
Ia menambahkan, ketersediaan Pertalite tercatat di level 20 hari, Pertamax 41 hari, Turbo 58 hari, Solar dan Biosolar 22 hari, Dex 70 hari serta Avtur 41 hari.
“Kami berkomitmen untuk memberikan harga BBM yang terbaik sebagai wujud Availability, Accessibility, Affordability, Acceptability dan Sustainability bagi masyarakat hingga pelosok negeri, tidak hanya kota besar,” ujar Riva.
Saat ini harga Pertalite Rp 10.000 per liter, Pertamax adalah Rp 12.950 per liter, Pertamax Green 95 Rp 13.900 per liter, Pertamax Turbo Rp 14.400 per liter, Dexlite Rp 14.550 per liter, dan Pertamina Dex Rp 15.100 per liter. Harga ini berlaku untuk wilayah Jawa dan wilayah dengan besaran pajak bahan bakar kendaraan bermotor (PBBKB) sebesar 5 persen. (STA)