Mataram (NTBSatu) – Sekda Kota Bima, Mukhtar menghadiri Safari Ramadan Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama NTB, Zamroni Azis di Convention Hall Paruga Nae, Senin, 1 April 2024.
Kegiatan Ramadan itu dihadiri Bupati Bima, Hj. Indah Dhamayanti Putri, jajaran Forkopimda Kota Bima, Kabupaten Bima, dan Dompu. Kemudian para Aparatur Sipil Negara (ASN) dan tenaga penyuluh Kementerian Agama di tingkat kelurahan atau desa.
Zamroni dalam sambutannya mengapresiasi jajaran Forkopimda di Kota Bima, Kabupaten Bima, dan Dompu yang sukses mengawal Pemilu pada Februari lalu.
Menurutnya, kesuksesan pada Pemilu tidak terlepas dari kerjasama yang baik antara Pemda, TNI/Polri, dan sejumlah pihak.
“Termasuk keluarga besar Kementerian Agama, terus bangun komunikasi yang baik dengan semua stakeholder yang ada, terutama pemerintah daerah, TNI/Polri dan lain-lain,” katanya.
Berita Terkini:
- Geledah Kantor Dikbud NTB, Polisi Sita Sejumlah Dokumen Proyek Senilai Rp1,3 Miliar
- Program 100 Hari Iron – Edwin, Prioritaskan Sektor Pendidikan hingga Pengembangan BUMD
- Polisi Geledah Kantor Dikbud NTB
- Menelusuri Jejak PMI Legal Asal NTB: Datang Aman, Bekerja Nyaman, Pulang pulang Tajir!
Zamroni mengaku, Kementerian Agama salah satu garda terdepan dari pengaman wilayah. Aman atau tidaknya suatu daerah, tergantung tokoh agama dan tokoh masyarakatnya.
Selain bagian dari pengamanan, Kementerian Agama juga bagian dari memperhatikan kesejahteraan masyarakat.
“Tahun ini Kementerian Agama berbagi 19.000 paket sembako, tidak hanya yang muslim, tetapi semua lintas agama. Makanya kita bilang Ramadan berkah bukan hanya untuk sesama muslim tetapi semua lintas agama,” ujarnya.
Ia menambahkan, yang pertama yang harus dilakukan adalah ukhuwah islamiah, yaitu hubungan silaturahmi dengan sesama muslim. Dan ini yang harus dibina dengan baik.
Diakuinya, selama melaksanakan safari Ramadan tahun ini, ketiga daerah tersebut merupakan yang paling meriah.
“Alhamdulillah safari Ramadan yang paling meriah tahun ini adalah Kota Bima, Kabupaten Bima, dan Kabupaten Dompu. Artinya bahwa ukhuwah wathoniyah ini terbangun hubungan dengan pemerintah,” tutupnya. (KHN/*)