Jejak Karier Lalu Muhammad Iqbal dan Zulkieflimansyah, Dua Doktor yang Berpotensi "Duel" Pilgub NTB 2024

Mataram (NTBSatu) - Sosok Dr Lalu Muhammad Iqbal bakal menghadapi lawan yang sulit jika ia hendak maju ke Pemilihan Gubernur NTB atau Pilgub NTB yang semakin dekat. Lawan kuat tersebut tak lain adalah petahana, Dr Zulkieflimansyah. Meski rekam jejak dan karier politik Lalu Muhammad Iqbal terbilang masih muda dibanding politisi PKS itu, akan tetapi kans atau peluang Duta Besar Indonesia untuk Turki periode 2019-2023 itu masih sangat terbuka. Beberapa partai besar seperti Partai Amanat Nasional (PAN) pun telah mendorongnya untuk maju dalam Pilgub NTB. Tidak hanya itu, Iqbal pun sangat intens menjalin komunikasi dengan beberapa ketua Partai di NTB seperti Demokrat dan Golkar. Lantas, seperti apa rekam jejak dari Dr Lalu Muhammad Iqbal jika dibandingkan dengan rekam jejak Dr Zulkieflimansyah ? Lalu Iqbal sebelumnya merupakan seorang diplomat di Kementerian Luar Negeri. Saat ini Iqbal merupakan Juru Bicara dari Kementerian yang dipimpin oleh Menteri Retno Marsudi itu. Berita Terkini: Sebelumnya, pria asal Lombok Tengah ini adalah Duta Besar Republik Indonesia untuk Republik Turki, Ia dilantik oleh Presiden Joko Widodo sebagai Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh pada tanggal 7 Januari 2019 melalui Surat Keputusan Nomor 1/P/2019 tentang pengangkatan Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Republik Indonesia. Baru-baru ini pada tanggal 21 Desember 2023, Lalu Muhammad Iqbal terpilih sebagai Ketua Umum Asosiasi Diplomat Indonesia (ADI) melalui Kongres Pertama Organisasi Profesi Diplomat Indonesia di tanggal tersebut. Selain itu, Iqbal juga memiliki latar belakang pendidikan di bidang hubungan internasional. Iqbal juga pernah mengenyam pendidikan di Pondok Pesantren Modern Islam Assalaam di Pabelan, Surakarta. Pada tahun 1991-1996, ia meneruskan pendidikan tinggi di Jurusan Hubungan Internasional, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) dan Jurusan Sejarah Universitas Gajah Mada. Pada tahun 2002, Iqbal mendapatkan gelar Master di bidang Hubungan Internasional dari Universitas Indonesia. Tahun 2005, ia mendapatkan gelar Doktor Politik dari University of Bucharest, Rumania. Selain itu banyak penghargaan yang diterima Iqbal selama berkarir sebagai Diplomat diantaranya, pada acara Malam Apresiasi Anugerah ASN 2018 yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi pada 11 Desember 2018, Dr. Lalu Muhammad Iqbal dianugerahi penghargaan Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama (PPT) Teladan. Pada Kementerian Luar Negeri saat menjabat sebagai Direktur Perlindungan WNI dan BHI, Dr. Lalu Muhammad Iqbal telah memimpin penanganan beberapa kasus dan peristiwa yang menjadi atensi publik seperti: evakuasi WNI dari Nepal (2015), evakuasi WNI dari Yaman (2015), evakuasi WNI dari Suriah, pembebasan WNI yang disandera di Filipina (2016 - 2018), pemulangan TKI dari Arab Saudi (2015), dan Malaysia, hingga penanganan kasus pekerja migran Indonesia seperti Walfrida Soik dan Satinah. Disatu sisi, rekam jejak dari sang petahana yakni Dr Zulkieflimansyah juga tak kalah menterengnya. Pilgub NTB seharusnya bukan menjadi tantangan bagi Bang Zul dalam menghadapi Dr Lalu Muhammad Iqbal. Berita Terkini: Sebab, Bang Zul menjabat sebagai Gubernur NTB periode sebelumnya yakni pada masa jabatan 2018-2023. Sebelumnya pula, ia pernah menjabat sebagai Anggota DPR-RI dari 2004 hingga 2018 mewakili daerah pemilihan Banten II. Zulkieflimansyah merupakan kader Partai Keadilan Sejahtera. Rekam jejak politik bang Zul cukup mentereng jika dibandingkan Lalu Iqbal. Selain itu, ia pun pernah mencalonkan diri menjadi Calon Gubernur Banten, dengan didukung oleh PKS, Zulkieflimansyah maju sebagai Calon Gubernur Banten pada Pilkada 2006 dan didampingi oleh artis yang juga terjun dalam dunia politik, Marissa Haque. Akan tetapi, pasangan ini berhasil dikalahkan oleh pasangan Ratu Atut-Masduki. Pada periode 2014-2019, Zulkieflimansyah mendapatkan kepercayaan untuk menjadi Wakil Ketua Fraksi PKS Bidang Litbang. Dalam aspek pendidikan, Politisi PKS itu cukup mentereng. Diawali dengan jalur formal pada 1997 meraih gelar master di bidang Pemasaran dan Bisnis Internasional pada Department of Marketing University of Strathclyde Glasgow UK. Kemudian ia pun meraih gelar Doktornya sebagai Doktor Ekonomi Industri pada Department of Economics University of Strathclyde UK di tahun 2001. Sementara di jalur non formal, putra asli Sumbawa NTB itu pernah menimba ilmu di Harvard Business School, Harvard University, USA. Kemudian di Kennedy School of Government, Harvard University, USA. Lalu di Institute for International Education, USA Institute of New Technology, United Nation. Dan University (INTECH/UNU), Maastricht, The Netherlands. Serta Di department of Comparative Culture, Sophia University, Tokyo, Japan. Berita Terkini: Juga Policy on Science, Research and Technology, University of Manchester, UK University of Dundee, Scotland, UK. Dan Sadadeen College, Alice Springs, Northern Territory, Australia. Saat ini ia pun masih aktif sebagai akademisi di Staf Pengajar Fakultas Ekonomi UI untuk program S1, S2 dan S3. (ADH)