Potret Langgar Usia Ratusan Tahun di Kota Bima, Jejak Awal Penyebaran Islam di Dana Mbojo

Kota Bima (NTBSatu) – Bima atau yang disebut juga dengan Dana Mbojo telah mengalami perjalanan panjang dan jauh mengakar ke dalam sejarah.
Tak heran rasanya, bila di Bima banyak tempat-tempat bersejarah bekas peninggalan masyarakat terdahulu. Salah satunya Langgar Melayu Kuno yang berada di RT 14, RW 06, Kelurahan Melayu Kecamatan Asakota, Kota Bima.
Langgar yang berdiri di atas tanah sekitar 400 meter persegi itu, telah ada sejak 400 lebih tahun yang lalu. Langgar tersebut juga disebut-sebut sebagai yang pertama di Kota Bima.
Tempat ibadah berkelir kuning itu dibangun dengan bahan dasar kayu, layaknya rumah orang Bima pada zaman dulu.
Kondisinya yang mulai rapuh, atapnya yang bocor, serta kayu-kayu penyangga yang sudah mengelupas, seakan memberi isyarat ingin dilakukan perbaikan.
Berita Terkini:
- Berhasil Evakuasi Juliana, Agam Rinjani Jadi Pahlawan di Mata Netizen Brasil
- Pendaki asal Malaysia Kecelakaan di Rinjani, Alami Patah Pinggang dan Luka Bagian Kepala
- Pengumuman Hasil Tes PPPK Tahap II Mataram Molor, Formasi Guru Jadi Biang Keterlambatan
- BSU 2025 Tahap 2 Segera Cair, Kemnaker Masih Lakukan Verifikasi Data
Pengelola Langgar Melayu Kuno, Rahmi menuturkan, surau dengan nuansa tradisional itu dibangun pada tahun 1608.
Keberadaanya sekarang tak lagi difungsikan sebagai tempat beribadah (salat). Namun, dijadikan Taman Pendidikan Qur’an (TPQ) bagi anak-anak sekitar.
“Sekarang itu sudah tidak dijadikan Langgar atau Musala lagi, tapi dijadikan TPQ untuk anak-anak mengaji,” kata Rahmi saat ditemui di Langgar tersebut, Selasa, 19 Maret 2024.
Kata Rahmi, Langgar tersebut dikelola secara turun-temurun. Mulai dari buyut, kakek, neneknya, hingga dirinya sekarang.
Ia mengaku, dari beberapa generasi pengelola tersebut bahkan budayawan Bima sekalipun, belum mengetahui siapa orang di balik pembangunan Langgar Kuno tersebut.