BERITA LOKALPendidikan

Peluncuran Program 1.000 Guru Bahasa Inggris Molor Akibat Anggaran Belum Ada

Mataram (NTBSatu) – Program 1.000 guru bahasa Inggris yang dicanangkan Pemprov NTB pada Januari 2024, untuk mempersiapkan para siswa SMA sederajat meraih beasiswa LPDP, belum dapat terealisasi tepat waktu. Sebab, anggarannya belum ada.

Padahal, pada saat disampaikan oleh Plt. Kepala Badan Riset dan Inovasi Daerah (Brida) Provinsi NTB, Lalu Suryadi, rencananya program tersebut akan diluncurkan pada Maret 2024. Namun, hingga kini belum terlihat apakah akan tetap diluncurkan sesuai dengan perencanaan.

Kepala Bidang Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Dinas Dikbud NTB, Nur Ahmad kepada NTBSatu mengatakan, program 1.000 guru bahasa Inggris tersebut kemungkinan baru bisa terlaksana usai lebaran Idul Fitri.

“Karena sampai sekarang kita masih koordinasi terkait pendanaan programnya. Sebab, rencana kegiatan ini muncul baru di depan, setelah anggaran sudah diketok dengan program yang telah tercantum,” jelasnya, Senin, 18 Maret 2024.

Lalu, ada program baru yang sifatnya directing dari pimpinan, yakni 1.000 guru bahasa Inggris. Sehingga, pihaknya yang sedang melakukan sinkronisasi kembali dari program yang sudah ada.

Berita Terkini:

“Jadinya kalau sudah fix anggarannya segera dilaksanakam, kemungkinan setelah lebaran dimulai,” ujar Nur Ahmad.

Sambil menunggu anggaran, pihaknya tetap melakukan koordinasi dengan Brida Provinsi NTB, Lembaga Pengembangan Pendidikan (LPP) Provinsi NTB, dan Rumah Bahasa NTB terkait pelaksanaan program tersebut.

“Saat ini kita juga masih merumuskan bagaimana bentuk kegiatan awalnya. Sebenarnya sudah ada, seperti yang disampaikan sebelumnya yaitu ada sosialisasi kepada 1.060 guru bahasa Inggris. Kemudian, diseleksi menggunakan placement test seperti Uji Kompetensi Guru (UKG) secara daring,” kata Nur Ahmad.

Ternyata setelah dipertimbangkan kembali, placement test secara daring dengan sekian ribu peserta agak sulit terlaksana, karena membutuhkan pengawasan dan sebagainya.

“Kebetulan teman-teman Rumah Bahasa memiliki aplikasi khusus untuk penggantinya dan kemungkinan itu yang dipakai. Maka, kami sedang menghitungnya supaya bisa masuk ke dalam pembiayaan program 1.000 guru bahasa Inggris ini,” tambah Nur Ahmad. (JEF)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button