Mataram (NTBSatu) – Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Mataram menemukan tiga sampel makanan yang mengandung zat berbahaya dari 33 sampel saat sidak ke Pasar Mandalika, Kamis, 14 Maret 2024.
Berdasarkan temuan BBPOM Mataram, tiga sampel yang mengandung zat berbahaya terdiri dari sampel terasi yang mengandung pewarna Rhodamin B serta dua lainnya adalah kerupuk nasi yang positif mengandung Natrium Tetraborat atau boraks.
Kepala Dinas Perdagangan (Disdag) NTB, Baiq Nelly Yuniarti mengakui bahwa penemuan makanan yang mengandung zat berbahaya memang rutin terjadi setiap tahun. Hanya saja, Nelly menerangkan bahwa makanan yang mengandung zat berbahaya itu diproduksi produsen yang berasal dari luar daerah.
“Sentra-sentra kerupuk yang ada di NTB sudah dapat edukasi dari BBPOM Mataram. Jadi, kami memang menekankan adanya edukasi khusus bagi masyarakat yang memang menjual kerupuk untuk memakai bahan-bahan yang aman,” ungkap Nelly, dihubungi NTBSatu pada Jumat, 15 Maret 2024 petang.
Nelly menceritakan bahwa pihaknya sempat menjalin komunikasi dengan para pedagang kerupuk. Berdasarkan komunikasi itu, masyarakat yang membeli kerupuk kerap kali memilih kerupuk-kerupuk yang mengandung boraks lantaran terasa lebih nikmat.
Berita Terkini:
- MDMC Gelar Program “Karang Tangguh” di NTB, Upaya Tekan Risiko Dampak Bencana
- Debat Baru Mulai, Calon Wali Kota Bima Nomor Urut 3 Tinggalkan Podium
- Senator Evi Apita Maya Tegaskan Dukung Zul-Uhel di Pilgub NTB 2024
- SMKPP Negeri Bima akan Teruskan Pertanian Berkelanjutan
“Para pedagang bercerita bahwa mereka sempat berhenti memakai boraks, tapi ternyata kerupuk itu tidak laku. Karena, ada beberapa golongan pembeli lebih suka kerupuk yang mengandung boraks,” ucap Nelly menyampaikan cerita dari para pedagang.
Oleh karena itu, Disdag NTB akan mendorong gerakan konsumen cerdas. Bagi Nelly, masyarakat perlu mendapat edukasi secara perlahan, tapi konsisten.
Nelly menginginkan masyarakat tahu mengenai dampak buruk apabila mengonsumsi makanan-makanan yang mengandung zat berbahaya. Nelly mengingatkan agar masyarakat lebih hati-hati dalam memilah dan memilih barang-barang yang akan dikonsumsi.
“Memang, ada pedagang-pedagang yang masih nakal. Namun, permasalahan ini tentu menjadi pekerjaan rumah bersama yang mesti segera diatasi,” pungkas Nelly. (GSR)