Air Sungai Meluap, Banjir di Karumbu Kabupaten Bima Rendam 209 Unit Rumah
Kota Bima (NTBSatu) – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bima mencatat, hujan dengan intensitas sedang hingga lebat mengguyur Desa Karumbu, Kecamatan Langgudu, Kabupaten Bima, pada Minggu, 3 Maret 2024, pukul 13.30 – 15.00 Wita kemarin.
Peristiwa itu menyebabkan debit air di Sungai Mango Desa Karumbu meluap, sehingga merendam wilayah pertanian dan pemukiman warga.
“Banjir tersebut setinggi betis orang dewasa yang mengakibatkan 209 unit rumah terendam dan 209 KK yang terdampak,” kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik, BPBD Kabupaten Bima, Nurul Huda, dikonfirmasi NTBSatu, Senin, 4 Maret 2024.
Adapun 209 KK yang terdampak, tersebar di beberapa dusun. Rinciannya, Dusun Oi Balu RT 16 sejumlah 135 KK terdampak,
Dusun Oi Lanco RT O1 sejumlah 17 KK.
Kemudian Dusun Kananga RT 05 sejumlah 31 KK, Dusun Ntau RT 10 sejumlah 12
KK, dan Dusun Mangge Maci RT 21 sejumlah 21 KK.
Berita Terkini:
- Pemkab Lotim Genjot Kemajuan UMKM dengan Suntikan Modal dan Perizinan Gratis
- Kejati NTB Kantongi Calon Tersangka Kasus Lahan MXGP Samota
- Profil Abul Chair, Putra Sumenep Lulusan STAN Ikut Bersaing Rebut Sekda NTB
- Dari Berlin ke NTB: Sosok Dr. Ahmad Saufi Masuk Bursa Calon Sekda
“Sementara dampak kerusakan lahan pertanian dan kerusakan beronjong serta tebing sungai akibat banjir tersebut masih
dalam proses pendataan aparat desa setempat,” ujarnya.
Huda melaporkan, banjir yang merendam wilayah Karumbu kemarin mulai surut pada jam 17.00 Wita dan masyarakat mulai melakukan pembersihan lumpur serta tidak ada pengungsian akibat banjir tersebut.
“Begitu pun korban luka ataupun korban jiwa akibat bencana ini,” ucapnya.
Terhadap musibah ini, Tim BPBD melakukan koordinasi dengan Camat, Kapolsek, Koramil, dan aparat desa setempat terkait terdampak dan melakukan pengamatan, pendataan dan kaji cepat serta penanganan darurat bencana.
“Mengimbau kepada seluruh masyarakat tetap waspada terhadap cuaca ekstrem serta bencana yang terjadi seperti banjir bandang, angin puting beliung, dan tanah longsor,” pungkasnya. (MYM)



