Mataram (NTBSatu) – Presiden Indonesia Joko Widodo (Jokowi) yang diwakili Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan akan meresmikan pabrik hasil laut di Jerowaru, Lombok Timur.
Kedatangan Luhut di pabrik hasil laut tersebut rencananya pada Kamis, 29 Februari 2024.
Menyikapi itu, Aliansi Bali-Nusra Untuk Perjuangan Rakyat (ABN PR) dengan tegas menolak kedatangan Jokowi maupun penggantinya, Luhut Binsar Pandjaitan.
Pimpinan Pusat Aliansi Gerakan Reforma Agraria (AGRA), Harry Sandy Ame mengatakan, dirinya mencurigai kedatangan Jokowi memuat unsur politik.
“Berbicara tentang rumput laut, kami tidak melihat urgensi dan signifikan rumput laut di Ekas, dan sekitarnya,” katanya saat konferensi pers di ArtCoffelago, Kota Mataram, Rabu, 28 Februari 2024.
Berita Terkini:
- Turnamen Tenis Rally Rumble 2025 Sukses Digelar, Jadi Momentum Kebangkitan Tenis Lapangan di NTB
- Profil Al-Nassr, Klub Sepak Bola Terbesar di Asia
- Kas NTB Surplus Rp951 Miliar, DJPb Dorong Pemda Percepat Program Prioritas
- Ratusan Calon Jemaah Haji NTB 2025 Gagal Berangkat ke Tanah Suci
Justru di tempat yang akan diresmikan Jokowi sudah ditetapkan menjadi sentral budidaya lobster. Pun kini menjadi sentral rumput laut, menurutnya, tidak akan memberi perubahan signifikan bagi masyarakat.
“Termasuk nelayan rumput laut,” jelasnya.
Selain itu, jika program diresmikan atau dijalankan akan memiliki konsekuensi terhadap penguasaan wilayah. Salah satunya, dibatasinya ruang akses bagi masyarakat setempat, termasuk nelayan.
“Itu yang menjadi catatan kami,” ungkapnya.