Mataram (NTBSatu) – Kelompok mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Pemberdayaan Masyarakat Desa (KKN PMD) Universitas Mataram (Unram) di Desa Lantan, Kecamatan Batukliang Utara, Kabupaten Lombok Tengah menggelar sosialisasi pengelolaan pariwisata dan lingkungan, Jumat, 2 Februari 2024.
Kegiatan itu dilaksanakan di Aula Kantor Desa Lantan, yang dihadiri oleh Sekretaris Desa Lantan dan jajarannya. Serta, diikuti oleh ibu-ibu dari Kelompok Wanita Tani (KWT) dan pemuda yang tergabung dalam Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Desa Lantan.
Pemateri yang dihadirkan dalam sosialisasi adalah M. Abihul Fajar dari Desa Teratak, Kecamatan Batukliang Utara, Kabupaten Lombok Tengah. Ia merupakan salah satu aktivis lingkungan dan sering mempersatukan pemuda untuk membangun Pokdarwis guna mengelola desa yang lebih berkembang dan maju.
Ketua Kelompok KKN PMD Unram Desa Lantan, Imran menyampaikan, tujuan dari diadakannya sosialisasi ini untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat pentingnya mengelola wisata dan menjaga lingkungan yang lebih baik.
Sebab, berdasarkan data Dinas Pariwisata Kabupaten Lombok Tengah, Desa Lantan memiliki potensi wisata yang sangat luar biasa. Di wilayah itu terdapat 24 air terjun. Hanya saja, baru dua air terjun yang telah dikelola oleh pemerintah dan para pemuda desa.
Berita Terkini:
- Jay Idzes Duduki Puncak, Ini Daftar Pemain Timnas Indonesia Termahal 2025
- Perpisahan SD Bikin Heboh, Aksi Joget dan Nyawer Murid Viral di Medsos
- Komisi VI DPR RI Minta Pemerintah Libatkan UMKM Lokal di KEK Mandalika: Warga Lombok Jangan Cuma Jadi Penonton
- Pendaki Perempuan Jatuh di Puncak Rinjani Pagi Tadi
“Harapannya melalui sosialisasi ini masyarakat Desa Lantan menjadi lebih sadar, agar dapat memanfaatkan potensi pariwisata yang dimiliki. Termasuk, pengelolaannya dengan menjaga lingkungan yang lebih baik. Sehingga pariwisata di Desa Lantan bisa lebih berkembang,” harapnya.
“Karena ketika berbicara pariwisata, tentu juga akan membahas lingkungan,” sambung Imran.
Sementara itu, M. Abihul Fajar dalam materinya memaparkan pentingnya masyarakat untuk mengelola potensi pariwisata dan lingkungannya sendiri.
“Karena akan mempermudah ekonomi masyarakat yang berkelanjutan ke depannya,” ujarnya. (JEF/*)