Lombok Timur (NTBSatu) – Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi (Disnakertrans) Provinsi NTB mengajak seluruh Lembaga Pelatihan Kerja (LPK), untuk melahirkan tenaga kerja yang kompeten, profesional, dan mampu bersaing di pasar global.
Hal itu disampaikan Kepala Disnakertrans NTB, Putu Aryadi, dalam acara Wisuda LPKN Training Center Mataram 2024 yang berlangsung di Prime Park Hotel, Rabu, 20 November 2024.
“Semua pihak harus bergerak bersama. Tidak boleh lagi ada jarak karena ego sektoral antar stakeholder,” ucapnya.
Menurutnya, kolaborasi yang kuat antara lembaga pelatihan, pendidikan vokasi, dan dunia usaha adalah kunci untuk menciptakan tenaga kerja yang unggul dan mampu menghadapi tantangan global.
Acara wisuda tersebut meluluskan 315 mahasiswa dari berbagai jurusan dan dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan, termasuk perwakilan Disnaker dari berbagai wilayah, asosiasi perhotelan seperti HHRMA dan IHGMA NTB, serta mitra industri di Pulau Lombok.
“Kita harus berpikir positif dan memiliki tekad kuat untuk sukses. Kolaborasi erat antara pendidikan dan dunia kerja sangat diperlukan untuk menjawab tantangan zaman,” ujar Aryadi.
Ia juga menggarisbawahi bahwa angka angkatan kerja di NTB terus meningkat setiap tahunnya. Berdasarkan data BPS Agustus 2024, jumlah angkatan kerja di NTB mencapai 3,19 juta orang, bertambah sekitar 216,34 ribu dibandingkan tahun sebelumnya.
Namun, Aryadi mengingatkan tantangan besar yang harus dihadapi, yaitu tingginya angka pengangguran, terutama di kalangan lulusan SMK dan diploma akibat mismatch antara keterampilan lulusan dengan kebutuhan dunia industri.
Mengatasi hal tersebut, Disnakertrans NTB terus menggencarkan program inovasi Peningkatan Pelatihan dan Dukungan Plus (PePaDu Plus) yang telah berjalan selama tiga tahun terakhir.
Program ini dirancang untuk menjembatani kesenjangan antara dunia pendidikan dan dunia usaha, memastikan lulusan memiliki keterampilan yang relevan dengan permintaan pasar kerja.
“Upaya ini bertujuan untuk menekan angka pengangguran sekaligus meningkatkan daya saing tenaga kerja lokal,” imbuh Aryadi.
Disnakertrans juga mendorong lembaga pendidikan vokasi untuk memperluas kerja sama dengan industri, baik dalam bentuk magang, pelatihan berbasis kebutuhan industri, maupun program penyerapan tenaga kerja. Dengan langkah ini, Aryadi optimistis pengangguran di NTB dapat ditekan secara signifikan, dan tenaga kerja daerah mampu bersaing di tingkat nasional maupun internasional.
“Kunci utamanya adalah sinergi yang berkesinambungan antara pendidikan dan dunia usaha,” tutupnya. (*)