Mataram (NTBSatu) – Menjelang pencoblosan Pemilu Rabu 14 April 2024, banjir melanda sejumlah wilayah di Kabupaten Sumbawa dan Kota Bima, Jumat 9 Februari 2024.
Pihak KPU mengaku akan mengevaluasi penempatan TPS di dua daerah tersebut.
Komisioner KPU NTB, Agus Hilman mengatakan, begitu mendapat informasi banjir, pihaknya langsung berkoordinasi dengan KPU di Kabupaten Sumbawa.
“Kalau di Kota Bima kita belum mendapat informasi,” katanya kepada NTBSatu, Jumat, 9 Februari 2024 malam.
Untuk di Kabupaten Sumbawa, Hilman mengaku telah melakukan koordinasi dengan meminta KPU setempat agar melakukan pemetaan terhadap sejumlah TPS.
“Apakah ada TPS yang ikut terdampak di titik banjir tersebut,” ujarnya.
Jika nanti ditemukan ada tempat pemungutan suara yang terdampak banjir, pihaknya akan melakukan evaluasi. Dan tidak menutup kemungkinan akan mengubah lokasi TPS dari tempat sebelumnya.
“Pada prinsipnya, jika situasinya seperti itu, kita akan mengevaluasi titik penempatan TPS. Tapi belum kami putuskan seperti apa,” jelasnya.
Diakuinya, logistik pemilu yang akan digelar pada 14 Februari 2024 mendatang masih berada di gudang penyimpanan. Belum ada yang dipindah ke masing-masing TPS.
“Semua di kabupaten kota belum ada yang dipindah. Masih di gudang logistik semua,” sebutnya.
Hilman mengaku meminta KPU di Kabupaten Sumbawa dan Kota Bima agar berkoordinasi dengan Pemda, Polri, TNI, dan BPBD setempat. Khususnya dengan BMKG. Karena merekalah yang mengetahui bagaimana cuaca dan kondisi alam pada 14 Februari mendatang.
“Apakah cuaca ekstrem atau tidak. Tapi kita berharap kondisi banjir saat ini titik puncak dari eskalasi curah hujan,” harapnya.
Hilman mengaku, banjir kali ini menjadi evaluasi KPU se-NTB untuk mengetahui titik-titik penempatan TPS.
Hingga saat ini, kata Hilman, dirinya belum mengetahui jumlah TPS yang terkena banjir. Baik di Kabupaten Sumbawa maupun Kota Bima.
“Belum dapat data. Nanti kalau ada, kami informasikan,” pungkasnya. (KHN)