Mataram (NTBSatu) – Pemkot Bima kembali mengikuti Vicon Rapat Koordinasi Mingguan yang diselenggarakan oleh Kemendagri, Senin, 5 Februari 2024.
Rapat Koordinasi yang berlangsung di Ruang Rapat Wali Kota Bima tersebut dihadiri oleh Plt. Asisten II Setda Kota Bima, Muhammad Saleh didampingi Kepala Perangkat Daerah.
Inspektur Jenderal Kemendagri, Komjen Pol Tomsi Tohi dalam sambutannya menyampaikan, rapat mingguan kali ini berfokus terhadap kenaikan harga komoditi bahan pangan. Antara lain, beras, minyak goreng, dan cabe merah.
“Perhitungan inflasi per tanggal 1 februari 2024 terdapat 3 komoditas bahan pangan yang mengalami kenaikan harga di kabupaten/kota, diantaranya minyak goreng di 204 daerah kabupaten/kota, beras di 179 kabupaten/kota dan cabai merah di 175 kabupaten/kota,” ujarnya.
Dia pun menyebut, 12 Pemda dengan inflasi year-on-year tahun 2023 diatas 3 persen selama tiga kali berturut-turut akan diundang secara khusus oleh Kemendagri.
Berita Terkini:
- Kapal Rute Poto Tano – Pelabuhan Kayangan Kandas, Seluruh Penumpang Selamat
- UMP NTB Naik Jadi Rp2,6 Juta, Pj Gubernur Beraharap tak Ada PHK
- Pj Gubernur NTB Panggil Kadis Dikbud, Sebut Kabid SMK Berpotensi Dicopot
- Kabid SMK Dikbud NTB Ancam Kontraktor Sebelum Diduga Terima Pungli Rp50 Juta
“Disini ada 12 Pemda yang inflasinya tiga persen selama tiga kali berturut-turut di tahun 2023 dan rencananya setelah pemilu kemendagri secara khusus akan mengundang Kabupaten/Kota tersebut untuk dicari solusinya,” jelasnya.
12 Pemda tersebut antara lain, Kabupaten Bangka Belitung, Sumenep, Buleleng, Sumba Timur, Sikka, Kabupaten Banggai. Kemudian, Kota Gorontalo, Kota Tual, Kota Ternate, Kota Sorong, Kota Merauke, dan Kabupaten Mimika.
Beliau berharap belasan Pemda itu dapat memberikan perubahan yang signifikan terkait inflasi di daerah masing-masing setelah satu kali pertemuan.
Dia pun berterima kasih kepala daerah yang inflasinya berada di bawah rata-rata nasional. Mereka diminta terus mempertahankan kinerjanya, dan untuk kepala daerah yang inflasinya masih berada di atas rata-rata.
“Agar segera berkoordinasi dengan pusat agar segera dicarikan solusinya bersama,” pungkasnya. (KHN/*)